Meskipun manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari semua  makhluk hidup ciptaan-Nya, namun manusia tidak akan bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang lain, karena manusia merupakan makhluk sosial.
Yaitu makhluk yang membutuhkan manusia lain, membutuhkan teman untuk saling berinteraksi, untuk memenuhi  kebutuhan hidup, mempertahankan hidup,  termasuk mengembangkan hidupnya.
Maka untuk memenuhi semuanya itu membutuhkan manusia lain juga, dengan  bergabung membentuk suatu kelompok karena dimana dan kapan pun manusia senantiasa memerlukan kerjasama  dan inilah makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, mustahil manusia hidup tanpa bersosialisasi. Terlepas dari tertutup atau terbukanya karakter seseorang pada orang lain, bersosialisasi mutlak diperlukan manusia.
Apa itu sosialisasi? Saya yakin kamu-kamu pasti sudah sering mendengarnya dan tahu maknanya, namun tak ada salahnya jika saya kembali mengingatkan.
Sosialisasi versi Wikipedia, adalah usaha memasukkan nilai-nilai kebudayaan terhadap individu sehingga individu tersebut menjadi bagian masyarakat.Â
Sedangkan Proses sosialisasi merupakan pendidikan sepanjang hayat melalui pemahaman dan penerimaan individu atas peranannya di dalam suatu kelompok.
Terjadinya sosialisasi  karena adanya agen primer yaitu keluarga dengan sifat emosional dan afektif, serta agen sekunder, yaitu teman dan perkumpulan yang bersifat leluasa.
 Â
Tujuannya sendiri adalah mengajarkan kebudayaan yang berlaku dalam suatu kelompok kepada individu dari segi peran dan status sosial.
Sosialisasi versi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosialisasi berarti upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat atau pemasyarakatan.