Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Ketahanan Bisnis di Tengah Pandemi

14 Juni 2021   13:05 Diperbarui: 15 Juni 2021   22:48 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga saat ini kita masih berada dimasa pandemi COVID-19 dan mau tidak mau kita pun dituntut untuk menyesuai diri dengan kondisi.  

Beruntung kita hidup di era teknologi informasi yang memungkinkan kita untuk tetap melanjutkan aktivitas belajar, bekerja, beribadah juga aktivitas lainnya meskipun di tengah berbagai batasan yang ditetapkan agar pandemi cepat berlalu.

Komunikasi dengan menggunakan platform chat seperti WhatsApp maupun LINE telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dari berbagai usia maupun  kalangan.  

Apakah dalam mendukung pembelajaran dan beribadah di rumah dapat dimanfaatkan video streaming platform untuk menyebarkan video pembelajaran, misalnya melalui Youtube. 

Juga dalam memfasilitasi rapat, seminar dan sejenisnya sudah menggunakan online meeting toots berupa video conference dengan aplikasi Zoom.

Termasuk dalam pelatihan-pelatihan tertentu, dengan memanfaatkan aplikasi zoom, seperti pelatihan kewirausahaan menggunakan teknik business on-line yang dilakukan salah satu universitas di Indonesia "ATMA JAYA", pada tanggal 12 Juni Lalu.

Pelatihan Kewirausahaan tersebut dengan mengangkat topik "Membangun Ketahanan Bisnis di Tengah Pandemi, Etika Berbisnis Online dan Marketing Bisnis Online".

Sebagai fasilitator diantaranya: Dr. Petrus Ridaryanto, CA, CPA,  CPI. Linda Kusumaning Wedari, PhD, Ak, CA, CLI. Almatius Setya Marsudi, Ak, CA, K.Si, CSRA. Dra. Shinta Boentoro, MM. Ludovikus Andrio Dwicahyo, dan Michael Limiadi.

Bapak Almatius, mengangkat tentang bagaimana cara mempromosikan dagangan lewat media sosial supaya bisa bertahan atau bersaing dengan pedagang online yang sudah besar.

Sedangkan Ibu Shinta, lebih kepada etika dalam berbisnis untuk selalu jujur selalu tekun dan tetap mempertahankan mutu. 

Sementara Ibu Linda, fokus kepada siapa yang menjadi rekanan kita dalam berbisnis perlu diketahui dengan baik, termasuk peluang-peluang mencari rekanan dana, apakah itu dapat bantuan dana pemerintah yang bisa dimanfaatkan para pebisnis pemula disaat pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun