Teori Kemandirian oleh Edward Deci dan Richard Ryan menyatakan bahwa motivasi yang kuat berasal dari kebutuhan manusia untuk merasa kompeten, terkait, dan otonom dalam tindakan mereka. Deci dan Ryan berpendapat bahwa ketika individu merasa memiliki kendali atas tindakan mereka dan merasa bahwa tindakan mereka memenuhi kebutuhan pribadi mereka, mereka cenderung termotivasi secara intrinsik.
Teori Kebutuhan Prestasi oleh David McClelland
David McClelland adalah seorang psikolog sosial yang terkenal karena penelitiannya dalam bidang motivasi manusia. Salah satu konsep yang dikemukakannya adalah tentang kebutuhan berprestasi dan kebutuhan berafiliasi.
Kebutuhan berprestasi ( need of Achievement) merujuk pada dorongan individu untuk mencapai tujuan yang menantang dan memperoleh pengakuan atas prestasi mereka. Orang-orang yang memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi biasanya memiliki orientasi kerja yang kuat, mengambil risiko yang terkendali, dan suka mengambil inisiatif. Mereka juga cenderung berusaha mencapai tujuan yang sulit dan merasa senang saat mencapai hasil yang memuaskan. Kebutuhan berprestasi ini dapat menjadi faktor internal yang kuat dalam memotivasi seseorang.
Sementara itu, kebutuhan berafiliasi ( need of Affiliation) adalah kebutuhan untuk bersosialisasi dan merasa diterima oleh orang lain. Orang-orang yang memiliki kebutuhan berafiliasi yang tinggi biasanya menyukai interaksi sosial yang intens dan cenderung memilih pekerjaan yang melibatkan interaksi dengan orang lain. Mereka juga cenderung memiliki hubungan yang akrab dan erat dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
David McClelland mengungkapkan bahwa orang-orang yang memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi biasanya memiliki kebutuhan berafiliasi yang rendah. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki kebutuhan berafiliasi yang tinggi biasanya memiliki kebutuhan berprestasi yang rendah. Namun, ia juga menemukan bahwa kedua kebutuhan ini bisa diintegrasikan dan berfungsi bersama-sama untuk menciptakan motivasi yang lebih kuat.
Dalam konteks tempat kerja, pemahaman tentang kebutuhan berprestasi dan kebutuhan berafiliasi dapat membantu manajer dan pimpinan dalam memahami dan memotivasi karyawan mereka. Dengan memberikan tantangan yang sesuai dengan kebutuhan berprestasi dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung untuk memenuhi kebutuhan berafiliasi, manajer dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan.
Secara keseluruhan, teori motivasi dari beberapa ahli di atas, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang mendorong motivasi manusia dan bagaimana mengoptimalkannya. Para ahli motivasi terus mengembangkan teori-teori baru untuk membantu memahami motivasi manusia dengan lebih baik.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Setiap faktor internal dan eksternal memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap motivasi seseorang. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang cara setiap faktor dapat memengaruhi motivasi seseorang
FAKTOR INTERNALÂ
Faktor internal yang mempengaruhi motivasi seseorang dapat bervariasi dari satu individu ke individu yang lain. Faktor-faktor ini bersifat subjektif dan mungkin berbeda tergantung pada latar belakang dan pengalaman hidup seseorang. Namun, secara umum, faktor-faktor internal seperti kebutuhan, minat, tujuan, sikap, dan nilai-nilai pribadi memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi motivasi seseorang.