Mohon tunggu...
Fathur Mafianto
Fathur Mafianto Mohon Tunggu... Guru - Guru, penjahit, dan traveller writing

Lelaki yang berhobby jadi penjahit dan ingin mencari ilmu setinggi langit ketujuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mulutmu adalah Setan Bagiku

7 Desember 2020   09:32 Diperbarui: 10 Desember 2020   14:06 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luka yang kamu goreskan
di jantungku adalah ulah mulutmu
melebar, dan mengekang seluruh jaringan syaraf untuk berhenti
nyeri sekali
ya, emang nyeri
tetapi jauh menyakitkan di saat mulutmu
mengarang cerita bukan dasar kenyataan
melainkan sebuah karangan yang dilebay-lebaykan
agar aku menanggung kesalahan
yang kamu perbuat
aaaaaggh.. bodoooh
aku tidak pernah melakukannya
apalagi membohongimu
tidak pernah
itu kamu. ya, kamu yang memulai
kamu yang menciptakan kehancuran ini
yang sudah lama, aku utarakan ketidaksukaanku akan tiga hal
yaitu: kebohongan, fitnah, dan pura-pura
malah kamu mengelak semua ini
bagiku,
mulutmu adalah setan gentayangan
yang menghantui pikiranku berhari-hari
sehingga, makan dan minum pun tidak terasa nikmat di lidah
yang ada hanyalah siksa, derita, dan luka
sehingga luka di jantung kian hari kian meradang
entah kapan akan berakhir.
yang kutahu, waktu akan menunggumu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun