Kepada: si Pemilik Hati Batu
Kemarin lusa
Setali tiga ikat benang merah
Bukankah kau datang kerumahnya
Tidak. Lalu jejakmu membekas di mata tetangganya itu
Kau sangka angin berseliweran di halaman tandus
Datang tak diundang pergi tak diantar
Lantas siapa yang datang ke rumahnya?
Hari ini, selepas solat maghrib
Calonmu datang ke rumah
Mengembalikan cincin 0,25 karat
Dengan wajah memelas tanpa kasih
Menerima permintaan licikmu
Bukankah itu buaya daratmu sudah mendahului kenaifan para pecundang
Bukan juga. Lantas langkah seperti apa yang kau idam-idamkan?
Pernikahan ini bukan mainan
Ikatan ini bukan setali tiga putus
Ketahuilah
Pernikahan ini adalah tentang jembatan antara dunia dan akhirat
Setiap langkah ada pertanggungjawabannya
Namun. Apakah kau tidak bertanya sekali lagi, pada rumput bergoyang?
Atau hanya sekedar menyapa lalu larut pada kebencian belaka
Bila kau dapati
Lusa atau selanjutnya
Calon yang lebih buruk dari sekarang
Anggap saja itu peringatan bukan karma
Dan aku tetap menuliskan kisahmu di kitab merah
Kamar Hijau,
18/08/2020