ada Tuhan yang menjaga setiap tidurku,Â
di sisi lain aku adalah seorang anak durhaka, pada mereka yang berakal iblis. sejauh bulan dan bumi berpijak.kadang, anggapannya aku adalah anak pembangkang, tanpa peduli siapa lawan bicaranya
satu persatu caci makiannya dijuruskan tepat pada relung hati; sontak aku mendengarnya, omongan yang dinilai sangat pantas diacungi jempol. tapi merendahkan harga diri ini
haruskah aku berdiam diri?
menerima kesadisan dalam bertutur kata, jika dilandaskan dengan iman yang rusak
dan setiap kali menunjuk dirinya
adalah paling benar. justru Tuhanlah yang tahu, kebenaran itu
"Tuhan, perlukah aku merubah ayat kesembilan pada kitabmu,
atau menghapusnya, sebab
aku resah dengan dasar hukum yang mereka sombongkan itu,
sementara hidup ini hanya milikmu," keluhku dalam batin
Tuhan hanya bisa memandang dan mendengar dari jendela langit
di persimpangan jalan
ada Tuhan yang sedia kala menguji imanku,
sembari dijadikan tolak ukur, kuatkah aku menerima cobaannya?
kisah yang digariskan secara indah tanpa ternoda sedikit pun
di sisi lain, aku adalah seorang hamba penuh dosa
mungkin tak ada yang istimewa, atau bahkan benar akan ayat yang
kuubah nantinya, hanya membenarkan kesalahan
yang digunakan secara angkuh, entahlah.
hanya Tuhan yang menilai, aku pun patuh
di persimpangan jalan
ada Tuhan yang selalu menjaga
hidup dan matiku
Gubuk reyot, 26/7/2019