Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo memperhatikan ada upaya merendahkan citra Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi saat mendekati Pemilu 2014. Para pesaing Jokowi, menurut Tjahjo, sudah membentuk tim khusus untuk memperburuk citra mantan Wali Kota Surakarta tersebut.Menurut Tjahjo para pesaing membentuk tim khusus untuk mencoba merendahkan citra Jokowi. Pernyataan itu disampaikan Tjahjo kepada pers di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 18 November 2013.
Bahkan Tim khusus itu, menurutTjahjo, sengaja mendatangi Solo, Jawa Tengah, untuk mengumpulkan informasi. Tjahjo Kumolo mengaku menerima informasi ada upaya pengumpulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya untuk mencari keburukan Jokowi. Selain itu, tim ini juga bergerak ke para pemilik media massa untuk mengurangi porsi pemberitaan Jokowi.
Tatkala ditanyakan siapa saja pihak yang membentuk tim itu, menurut Tjahjo, masyarakat sebenarnya sudah tahu sehingga ia tidak perlu mengungkapnya. Tjahjo menyadari popularitas dan elektabilitas Jokowi sebagai capres membuat banyak pesaing merasa khawatir.
Seperti masyarakat telah mengetahui, elektabilitas Jokowi sebagai capres selalu melejit dalam sejumlah survei. Pamor Jokowi mengalahkan para kandidat capres dari yang telah lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai capres seperti Prabowo Subianto, Wiranto, hingga Aburizal Bakrie alias ARB. Padahal, PDI-P belum menetapkan bakal capres untuk diusung di Pilpres 2014.
Perkembangan akhir-akhir ini, Jokowi mendapat serangan dari kalangan Partai Demokrat. Tentang kebakaran, kemacetan, banjir di Jakarta, hingga mobil murah menjadi isu yang ditembak para elite Partai Demokrat. Mereka yang mengkritik Jokowiantara lain Nurhayati Ali Assegaf, Ramadhan Pohan, dan Ruhut Sitompul.
Menghadapi situasi ini tentu saja akan membuat sedikit kaget bagi Jokowi. Sebagai orang yang tergolong masih rookie (pendatang baru) dalam kancah politik praktis di Indonesia hal ini pasti harus membuat Jokowi ekstra hati-hati. Hati-hati bukan berarti harus takut. Sebagai seorang pemimpin yang lugu dan menerapkan politik yang bersih Jokowi harus memperkuat tim ahliserta penasehat politiknya. Jokowi perlu membentuk litbang untuk pemenangannya kalau dia sudah resmi dicapreskan. Diperlukan tim khusus untuk menjaga dan sekaligus menaikkan citranya.
Di dalam intern PDI-P sendiri harus solid. Tidak boleh ada kubu-kubuan. Kalau memang sudah mencapreskan Jokowi, mereka harus all out. Semua potensi harus dikerahkan dari pusat hingga daerah. Dari para elite partainya hingga para kader-kader serta rakyat kecil pendukung Jokowi maupun PDI-P. Karena para pesaing Jokowi pasti akan menggunakan berbagai cara untuk mengalahkan pemimpin yang dicintai rakyat ini.
Sekali lagi bagi Joko Widodo tidak perlu takut dengan permainan kotor para pesaingnya, kalau hati-hati memang harus. Jokowi harus yakin bahwa rakyat sekarang sudah semakin cerdas dan melek politik serta mengetahui perkembangan negaranya. Mereka tidak akan mudah dibohongi dan dipermainkan oleh para politisi busuk lagi. Mereka rindu memiliki pemimpin yang memahami situasi dan keprihatinan mereka. Dan itu hanya ada di Jokowi saat ini. Terus maju pantang mundur, Jokowi. Rakyat negeri ini setulus hati mencintai dan mendukungmu. Merdeka!
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Senin, 18 November 2013
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H