Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Seni dan Pemerhati Kehidupan. Visit my official website: www.sukaidea.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dagelan Politik Partai Golkar

13 Desember 2013   18:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:58 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bursa calon wakil presiden bagi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie semakin ramai dengan usulan sejumlah nama. Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dan sejumlah nama dipertimbangkan menjadi kandidat pendamping Ical. Mereka di antaranya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Dalam satu kesempatan, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Jumat, 13 Desember 2013 di Kantor DPP Partai Golkar mengungkapkan, tokoh lain yang dipertimbangkan yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, dan kader Partai Kebangkitan Bangsa Khofifah Indarparawansa. Menurut Idrus, partainya sudah melakukan komunikasi dengan para kandidat itu.

Namun selanjutnya keputusan menentukan calon wakil presiden tetap ada di tangan Ical. Idrus sangat yakin bahwa Ical akan menentukan cawapres dengan mempertimbangkan aspirasi rakyat dan kajian dari lembaga survei.

Menarik sekali apa yang berlangsung di Partai Golkar terkait bursa cawapres yang mereka usulkan. Sungguh merupakan dagelan politik yang menggelikan. Meminta Jokowi, Prabowo Subianto, Mahfud MD dan tokoh-tokoh lain tersebut sebagai cawapresnya jelas merupakan langkah ke-pede-an bagi Ical khususnya maupun Partai Golkar. Elektabilitas Ical sudah jelas sangat rendah di bawah para tokoh yang diusulkan, apalagi dengan Jokowi, tetapi mau menempatkannya sebagai wakilnya. Benar-benar lucu bin menggelikan. Semestinya Ical tahu diri dengan popularitas dan elektabilitasnya yang rendah.

Padahal seperti kita ketahui di dalam tubuh Partai Golkar sendiri belum semuanya satu suara dengan pencalonan Ical. Nampaknya bursa cawapres ini digunakan oleh Partai Golkar untuk menarik perhatian masyarakat dengan dagelan politiknya. Semoga masyarakat menertawakannya.

Salam damai penuh cinta.

***

Solo, Jumat, 13 Desember 2013

Suko Waspodo

www.sukaidea.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun