Mohon tunggu...
Maskatno Giri
Maskatno Giri Mohon Tunggu... Guru - 🌄©Mas Guru B.INGGRIS SMA,The Alumnus of English P PS UNS SURAKARTA

🌄Sukatno Wonogiri, known as Maskatno Giri, the alumnus of English P PS UNS Surakarta, the owner of sukatnowonogiribelajar.blogspot.com: a learning blog for his students

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilarang Membunuh Kreativitas Anak!

16 Juli 2024   20:11 Diperbarui: 17 Juli 2024   05:19 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

The Cambridge English Dictionary defines creativity as "the ability to produce or use original and unusual ideas." Menurut Kamus Cambridge kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan  idea yang orisinal dan tidak biasa.

Kreativitas dalam kehidupan  jelas sangat penting,  seseorang yang memiliki  kreativitas  dia mampu berpikir di luar batasan,  mengeksplorasi berbagai kemungkinan,  mengembangkan pemikiran kritis, imajinasi, dan kemampuan berpikir fleksibel.

Dalam menjalani hidup  perlu seseorang memiliki kreativitas  dalam memecahkan masalah dengan cara yang inovatif dan kreatif.

Orang yang kreatif memiliki  kegiatan dan keterampilan hidup atau kecakapan hidup di antaranya mereka mampu berkarya seperti menggambar,  atau membuat kerajinan tangan, dan mereka juga mampu mengembangkan keterampilan motorik, koordinasi mata-tangan, dan keterampilan seni.

Melalui tindakan kreatif seseorang  mampu berimajinasi , mereka juga mengembangkan dunia imajiner mereka sendiri. Melalui daya kreativitas  mereka mampu   berpikir inovatif dan "out-of-the-box". Mereka dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan menemukan solusi yang kreatif

Sayangnya sebagian orang tua atau pendidik kurang mampu  mengembangkan potensi kreativitas anak atau peserta didik. Ada sebagian  pendidik justru mematikan kreativitas anak atau  peserta didik. Berikut ini adalah beberapa contoh:

  • Memberikan pengarahan  yang terlalu kaku: Jika anak hanya diberi pengarahan yang sangat spesifik dan tidak diberikan kebebasan untuk bereksperimen atau mencoba pendekatan baru, hal ini dapat membatasi kreativitas mereka. Anak-anak perlu diberikan ruang untuk berpikir kritis, menemukan solusi mereka sendiri, dan mengembangkan ide-ide baru.
  • Terlalu banyak mengatur waktu dan kegiatan anak: Anak-anak perlu diberi kepercayaan  untuk meluangkan waktu berkarya dan berinovasi. Jika anak-anak tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk  berinovasi, bermain bebas atau mengeksplorasi minat mereka sendiri, hal ini dapat membatasi kreativitas mereka. Anak-anak perlu waktu dan kebebasan untuk berimajinasi, bermain, dan mengeksplorasi dunia mereka sendiri.
  • Memberikan tekanan yang berlebihan: Tekanan yang berlebih membuat anak atau peserta didik stress.  Ketika anak atau peserta didik  merasa terlalu ditekan untuk mencapai standar yang tinggi dalam prestasi akademik atau kegiatan lainnya, hal ini dapat mematikan kreativitas mereka. Mereka mungkin merasa takut untuk bereksperimen atau mencoba hal-hal baru karena takut gagal atau tidak memenuhi harapan orang tua atau guru.
  • Mengabaikan minat dan bakat anak:  Sebagai orang tua atau pendidik harus menyadari bahwa setiap anak memiliki minat dan bakat yang variatif. Maka orang tua harus menghargai.  Jika kita tidak memperhatikan minat dan bakat khusus anak, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kreativitas mereka. Orang tua dan pendidik harus mengakui dan mendorong minat dan bakat anak, sehingga mereka merasa didukung dan termotivasi untuk mengeksplorasi kreativitas mereka.
  • Meremehkan, menghakimi dan mengkritik ide-ide anak: Ketika anak mencoba berbagi ide-ide mereka, penting bagi orang tua dan pendidik sebaiknya  memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif. Menghakimi atau mengkritik ide-ide mereka secara negatif dapat membuat mereka merasa tidak berharga dan enggan untuk berbagi ide-ide baru di masa depan.

Sebagai penutup tulisan ini, para orang tua atau pendidik perlu evaluasi diri bahwa anak harus diberdayakan, diberi kesempatan untuk meningkatkan kreativitasnya. Daya kreatif untuk anak sangat penting untuk memberikan bekal dalam menghadapi tantangan di masa depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun