Mohon tunggu...
Maskatno Giri
Maskatno Giri Mohon Tunggu... Guru - 🌄©Mas Guru B.INGGRIS SMA,The Alumnus of English P PS UNS SURAKARTA

🌄Sukatno Wonogiri, known as Maskatno Giri, the alumnus of English P PS UNS Surakarta, the owner of sukatnowonogiribelajar.blogspot.com: a learning blog for his students

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Contoh Teknik Pembelajaran Efektif di Kurikulum Merdeka

14 Juli 2024   08:28 Diperbarui: 14 Juli 2024   11:49 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tugas  guru menurut amanat Kurikulum Merdeka adalah sebagai fasilitator. Jadi  tugas guru lebih merdeka dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Contoh peran guru sebagai fasilitator antara lain,  guru harus mengelola kegiatan kelas melalui pemberian bimbingan dan umpan balik kepada siswa untuk membantu mereka memahami materi, hal ini dapat dilakukan melalui diskusi, dan  tanya jawab. Kedua, guru  mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.  

Ketiga, guru bisa menggunakan teknologi dalam pembelajaran salah satunya  platform pembelajaran "online", aplikasi, atau alat bantu teknologi lainnya. Keempat, guru mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Kelima, guru membangun hubungan  yang baik dan efektif dengan siswa.

Kemudian, bagaimana  teknik yang efektif dan aplikatif dalam pelaksanaan pengelolaan kelas yang dilakukan guru, berikut ini  beberapa pilihan alternatif yang bisa diaplikasikan sesuai dengan situasi dan kondisi:

  • Proyek Kolaboratif: Siswa diberi tugas untuk bekerja dalam kelompok dan menciptakan proyek bersama. Mereka harus bekerja sama, berbagi ide, dan memecahkan masalah bersama. Dalam proses ini, siswa akan belajar tentang bagaimana bekerja sama dalam  tim,  bagaimana berkomunikasi efektif, dan bagaimana berkontribusi secara produktif dalam sebuah kelompok.  Contoh aksi: 1.  Mengadakan proyek kewirausahaan, siswa dapat bekerja dalam kelompok untuk menciptakan dan mengelola bisnis kecil (layaknya "Market Day"). 2. Mengadakan proyek  seni dan budaya, siswa dapat bekerja dalam kelompok untuk menciptakan karya seni atau pertunjukan budaya. DLL
  • Diskusi Terfokus: Siswa diberi topik diskusi yang spesifik dan diminta untuk membahasnya secara mendalam. Mereka harus menyajikan argumen yang kuat dan mendukung pendapat mereka. Teknik ini dapat membantu siswa mengasah kemampuan berpikir kritis dan berdebat dengan baik.   Contoh aksi: Semua siswa dapat dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan topik atau konsep yang sedang dipelajari.
  • Penelitian Mandiri: Siswa diberi kebebasan untuk memilih topik penelitian mereka sendiri dan melakukan penelitian secara sederhana dan  mandiri. Contoh aksi: Siswa diajak melakukan  penelitian sosial, mereka melakukan penelitian tentang isu-isu sosial yang relevan, seperti permasalahan lingkungan, kesenjangan sosial, atau masalah kesehatan masyarakat. Mereka dapat mengumpulkan data melalui wawancara, dan observasi. Bisa juga  siswa melakukan penelitian sejarah, siswa dapat melakukan penelitian tentang peristiwa sejarah atau tokoh-tokoh penting dalam sejarah. Mereka dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti buku dan artikel.
  • Simulasi: Siswa diberi kesempatan untuk mampu bermain peran. Mereka  terlibat dalam simulasi seperti  situasi  di dunia nyata, seperti debat, peran, atau permainan peran. Mereka harus mengambil peran tertentu dan berinteraksi dengan siswa lain dalam situasi yang realistis. Teknik ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep atau peristiwa tertentu dan melatih keterampilan komunikasi mereka. Contoh aksi: Siswa diarahkan bisa memainkan peran tertentu dalam sebuah situasi yang relevan dengan materi pembelajaran (berperan seolah-olah menjadi guru, peneliti, pedagang dll)
  • Penilaian Formatif: Guru memberikan umpan balik dan evaluasi berkelanjutan kepada siswa selama proses pembelajaran. Teknik ini membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta memberi mereka kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka secara bertahap. Contoh aksi: Guru dapat memberikan kuis atau ujian pendek sebagai bentuk penilaian formatif. Aksi yang lain siswa diminta untuk melakukan refleksi diri terhadap kemajuan belajar mereka. Tes bisa uraian singkat dan sederhana.
  • Pembelajaran berbasis kompetensi: teknik ini difokuskan pada pengembangan keterampilan dan pemahaman siswa yang mendalam. Siswa diberi kebebasan untuk memilih materi yang ingin mereka eksplorasi dan diuji berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan. Teknik ini memungkinkan siswa untuk menguasai keterampilan yang relevan dan bermanfaat dalam kehidupan nyata. Contoh aksi:  Siswa diberi tugas tertulis dan  presentasi, setelah siswa menyelesaikan  tugas tertulis, mereka diarahkan untuk membuat presentasi yang menggabungkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari.

Semua teknik mengelola kelas yang dilakukan oleh guru fasilitator bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi siswa, meningkatkan partisipasi mereka, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dalam konteks Kurikulum Merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun