"Ditandangi dewe, rasah njagakke".  Itulah kurang lebih kata-kata  motivasi ibuku  saat  aku masih kecil. Maksudnya supaya aku  menjadi pribadi mandiri  tidak mudah mengandalkan orang lain. Benar, saat  usiaku  SD sudah terbiasa berkarya sendiri seperti membuat layang-layang, mobil-mobilan dll. Yang jelas karena kemiskinan tidak mampu membeli mainan. Dampaknya  aku belajar , berkarya dan  bertindak kreatif.
Sampai tua pun, aku terbiasa berkarya. Terlebih saya mendapat motivasi "Do it yourself!".  Do it yourself  disingkat dengan DIY. Kata tersebut dekat dengan makna Bahasa Jawa "ditandangi dewe". DIY  dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "lakukan sendiri". Kata tersebut sudah lama familiar  di Amerika Serikat. Kata  DIY ini ditujukan untuk  kegiatan mandiri mengarah kepada kegiatan pertukangan ,  merakit, membuat sendiri tanpa bantuan tenaga professional.
Di Tengah-tengah kesibukanku sebagai guru, dihari libur misalnya, aku terbiasa  mengerjakan pekerjaan rumah  sendiri seperti memasang plavon, memasang keramik, membuat tangga dll. Aku tidak mengandalkan tukang kayu atau tenaga professional lainya, karena  mencari tukang yang tepat tidak mudah. Di samping itu  biaya  tukang lumayan mahal. Alasan terakhir aku mendapatkan banyak manfaat melalui kegiatan DIY:
Pertama, mengerjakan pekerjaan sendiri berarti menghibur diri dan tertantang untuk menikmati masa kini dan meninggalkan sejenak  konsumsi  media sosial yang berlebihan, kegiatan DIY adalah cara yang bagus untuk melepaskan diri  dari hiruk pikuk pergaulan.
Kedua, merasakan kebanggan tersendiri karena mampu berkarya daripada menikmati hasil kerja  orang lain. DIY berarti  telah mencurahkan tenaga dan keringat, untuk merasakan kebanggaan, kepuasan, dan pencapaian diri yang luar biasa
Ketiga, membangun ketangguhan dan ketekunan. Kelak ketangguahn ini dapat diteladani anak cucu. Ketangguhan adalah kemampuan  dapat memberikan dampak positif . Dampak positif ini ditularkan untuk generasi kita. Lebih jauh bisa memotivasi orang lain baik di tempat kerja maupun di lingkungan  kita sendiri.
Keempat, sebagai sarana olah raga . Jika kita  duduk di meja hampir sepanjang hari,  tentu membosankan dan membuat fisik mudah mengalami penuaan dini. Kita harus  tahu betapa pentingnya meluangkan waktu untuk beraktifitas fisik demi menjaga fisik tetap aktif dan fit.
Semoga tulisan ini menginspirasi untuk kelauarga sendiri. Syukur bisa memotivasi orang lain untuk "Do It Yourself"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H