Mohon tunggu...
Miss Suka Suka
Miss Suka Suka Mohon Tunggu... -

Menjalani hidup dengan suka suka,bahagia dan selalu tersenyum.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penipuan Terjadi di Depan Mata Saya

3 Oktober 2013   14:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:03 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini ada seorang wanita yang membeli pulsa sebesar 200rb di konter saya,sya curiga dong kok banyak amat isi pulsanya tpi karena wanita itu langsung mengeluarkan uang untuk bayar pulsany dan bilang bahwa dia perlu cepat hilanglah kecurigaan saya itu.Setelah dia mengeluarkaan selembar kertas yg bertuliskan no Hp yang akan diisi seketika kecurigaaanku muncul lagi,loh ternyata bukan no dia sendiri yang diisi,karena saya curiga saya bertanya pada wanita itu "untuk apa mbak pulsanya?" wanita itu menjawabnya dengan nada yang pelan "untuk adik saya ada perlu.",karena dijawab seperti itu saya isilah pulsanya 100rb dulu karna memang gak bisa isi pulsa langsung 200rb.Setelah saya mentransfer pulsa 100rb sya suruh wanita itu untuk menelepon orang yang minta diisi pulsanya untuk menanyakan apakah pulsanya sudah masuk.Saya sengaja menyuruhnya menelepon soalnya bisanya kalu penipu itu di telepon kembali pasti no nya udah gak aktif.Wanita itupun meneleponnya ternyata diangkat dan pulsanya udah masuk 100rb,lalu wanita itu pun menyuruh saya untuk segera mengisi 100rb lagi,langsung saya kirim lah lagi pulsanya,tapi kecurigaan itu masih ada saya merasa kalu wanita itu kena tipu karena saya melihat wajah wanita itu seperti orang linglung tapi saya gak bisa berbuat apa2 soalnya dia pelanggan dan dia sudah membayarnya kalu saya gak mau ngisi nanti dia marah.Setelah pulsanya udah masuk wanita itu menelepon lagi dan ternyata telepon pertama gak diangkat,telepon kedua juga gk diangkat,pas telepon ketiga diangkat berhubung wanita itu meloudspeker hpnya jadi kedengaran lah pembicaraan mereka di kuping saya ternyata yang ngangkat telepon itu bapak2, wanita itu hanya berkata "udah dikirim pak" ,dan bpak itu hanya menjawab oh sudah ya,nanti saya urus lagi,dan mengucapkan salam agak banyak sih ngomongnya tapi yang saya ingat cuma kata2 itu.Di situlah saya langsung terkejut dan saya yakin dia itu kena tipu tapi saya hanya diam saja.Setelah selesai nelepon wanita itu langsung pergi dan saya melihatnya sambil berharap semoga bukan penipuan.Tapi ternyata harapan saya gak terjadi setelah berapa lama wanita itu pergi, ayah saya yang baru puang dari toko dekat rumah ngomong pada saya "ayah lihat cewek yang tadi beli pulsa disini lagi nangis disana". Saya langsung terkejut berarti wanita tadi benar2 jadi korban penipuan.Saya jadi merasa bersalah kenapa saya gak bisa menggagalkanya paling tidak saya hrus lebih banyak bertanya lagi agar bisa mengulur waktu,mungkin saja wanita itu lagi terhipnotis sehingga gak sadar bahwa dia ditipu dan jika saya banyak bertanya mungkin dia sadar.:'(

Kejadian ini bisa menjadi pelajaran saya agar sya bisa lebih berhati-hati lagi walaupun bukan saya yang kena tipu tapi saya merasa bersalah pada wanita itu.Walaupun wanita itu hanya tertipu 200rb yang bgi orang kaya itu sedikit tapi saya rasa bagi wanita itu banyak karena saya lihat wanita itu bukan orng kaya dan dia juga jalan kaki.Saya menulis ini hanya ingin berbagi saja karena biasanya saya hanya mendengar cerita saja tentang penipuan yang berkedok bermacam2 tapi kli ini saya melihat sendiri.Semoga tulisan saya bisa bermanfaat bagi para pembaca agar bisa lebih berhati-hati lagi bila mengangkat telepon dari nomor yang tidak di kenal.

Sekian cerita sya,terima kasih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun