Mohon tunggu...
Sukasmo Kasmo
Sukasmo Kasmo Mohon Tunggu... Administrasi - Sekedar berbagi serta belajar bersama

Seorang anak desa yang terdampar di pesisir utara , adoh ratu cedak banyu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair Share untuk Tingkatkan Hasil Belajar IPA

16 Agustus 2020   10:40 Diperbarui: 16 Agustus 2020   10:35 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan pembelajaran amat ditentukan oleh kondisi yang terbangun selama pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang semakin kondusif dan menyenangkan menyebabkan tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajarnya akan semakin tinggi begitu juga sebaliknya, keberhasi!an peserta didik akan rendah jika kondisi pembelajaran kurang kondusif dan membosankan. Dengan kata lain, terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif akan menjadikan proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien dan peserta didik akan berhasil dengan optimal dalam mewujudkan tujuan/kompetensi yang diharapkan dalam proses pembelajaran.

            Proses pembelajaran akan berlangsung secara efektif apabila didukung oleh motivasi belajar yang kuat dan siswa. Teori-teori belajar apa pun apabila didukung oleh motivasi belajar yang tinggi dalam proses pembelajaran, maka akan memperoleh hasil yang maksimal. S. Nasution:2004)                       

Pada tataran realitas, melalui survey awal ditemukan bahwa secara umum siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Kaliwungu masih banyak mengalami kesulitan dan tingkat motivasi yang rendah daam mempelajari IPA pada materi Tekanan pada Zat, indikasi itu terlihat dari beberapa segi antara lain dalam hal kepemilikan buku pelajaran hanya 25% sswa yang memilikinya. 

Siswa yang mau bertanya pada teman tentang materi IPA baru mencapai 31,25%. Siswa yang mau bertanya kepada guru sebesar 18,75%. Siswa yang selalu mengulang pelajaran IPA di rumah berkisar 3,125%. Siswa yang selalu tepat waktu mengumpulkan tugas IPA 25%. Siswa yang mengganggap materi IPA sangat sulit sebanyak 40,625%. 

Siswa yang sangat serius mengikuti pelajaran IPA hanya 6,25% dan siswa yang mengaku rugi jika tidak mengikuti materi petajaran IPA hanya sebanyak 75%.

Dengan fakta tersebut, maka penulis sebagai guru IPA berfikir untuk mencoba menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dalam rangka meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.

          Think-Pair-Share (TPS) atau Berpikir-Berpasangan-Berbagi merupakan jenis cooperative learning yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2-5 orang) dan lebih dicirikan oeh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individu. 

Langkah-Iangkahnya adalah: Thinking (berpikir) mengenai pelajaran, Pairing (berpasangan) untuk berdiskusi dan Sharing (berbagi); membahas hasil diskusi. Model pembelajaran Think-Pair-Share dikembangkan oleh Frank Lyman dkk dari Universitas Maryland pada tahun 1985. 

Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakn salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana, Teknik ini memberi kesempaan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa (Lie, 2004:57).

          Model pembelajaran Think-Pair-Share adalah salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain.

          Adapun angkah-langkah dalam pembelajaran Think-Pair-Share adalah:1) guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan membenikan tugas kepada semua kelompok, 2) setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri, 3) siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya, 4) kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat (Lie, 2004: 58).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun