Think-Pair-Share memiliki prosedur ynag ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Nurhadi dkk, 2003 : 66). Sebagai contoh, guru baru saja menyajikan suatu topik atau siswa baru saja selesai membaca suatu tugas, selanjutnya guru meminta siswa untuk memikirkan permasalahan yang ada dalam topik/bacaan tersebut.
     Dalam model ini, guru meminta siswa untuk memikirkan suatu topik, berpasangan dengan siswa lain dan mendiskusikannya, kemudian berbagi ide dengan seluruh kelas.
     Tahap utama dalam pembelajaran Think-Pair-Share menurut Ibrahim (2000: 26-27) adalah sebagal berikut: Tahap 1: Thingking (berpikir) Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahap 2: Pairing, Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap mi, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.Â
Tahap 3: Sharing (berbagi) Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi tentang apa yang telah mereka bicarakan. dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.Â
Kegiatan "berpikir-berpasaangan-berbagi" dalam Think-Pair-Share memberikan keuntungan, Siswa secara mengembangkan pemikirannya masing-masing karena berpikir (think time), sehingga kuatas jawaban juga dapat meningkat.
      Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: satu) aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran Think-Pair-Share lebih tinggi daripada aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, dua) hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran Think-Pair-Share lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penerapan model pembelajaran Think-Pair-Share terbukti efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H