Dalam menyambut malam tahun baru 1 Muharam 1436 H masyarakat pada umumnya mengadakan suatu kegiatan tasyakuran bersama baik itu di musholla, dipertigaan jalan atau di sepanjang jalan kampung, tetapi di lingkungan masyarakat Kaliwungu Kabupaten Kendal mereka tidak mau memakai istilah tasyakuran tetapi lebih popular dengan istilah Bari’an. Kalau mereka ditanya sejak kapan dan oleh siapa yang pertama kali menyebutkan istilah bari’an tersebut mereka pasti hanya akan menggelengkan kepala atau tersenyum simpul karena tidak bisa menjawab dengan pasti.
Pada kesempatan ini tidak akan kita bahas sejarah dan asal usul kata bari’an tersebut, yang pasti dalam menyambut pergantian tahun hijriyah pada bulan Muharam masyarakat kota Kaliwungu Kendal pasti akan mengadakan suatu kegiatan yang terkenal dengan nama bari’an. Mereka biasanya ada yang menyelenggarakan pada malam tanggal 1 Muharam atau ada juga yang sebagian masyarakat mengadakan pada tangggal 10 Muharam. Yang pasti semua itu hampir sama bentuk kegiatannya yaitu bahwa pada malam 1 Muharam atau 10 Muharam hampir di setiap musholla atau jalan kampung masyarakat Kaliwungu Kendal menggelar acara bari’an. Mereka dengan ikhlas dan suka rela tanpa paksaan berkumpul di musholla atau sepanjang jalan kampung sambil membawa makanan, buah-buahan serta beraneka ragam jajanan pasar dan juga berbagai jenis minuman khas Kaliwungu Kendal. Masyarakat pada malam 1 Muhram atau 10 Muharam berdoa bersama untuk keselamatan dan semoga selalu dilimpahkan rizqi yang halal untuk warga kampung masing-masing, masyarakat, bangsa dan Negara pada umumnya.
Salah satu Ustad di Kampung Kebonsari RT 01 RW 10 Sarirejo Kaliwungu Kendal Ustad Zaenal Abidin mengajak masyarakat pada malam 1 muharam untuk bersama sama membaca hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nasir sebanyak 15 kali serta beberapa surat –surat pendek di Al qur’qn dengan tujuan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, hidayah serta rizqi yang banyak serta halal dan menjauhkan masyarakat dari segala perbuatan munkar dan keji serta dijauhkan dari segala bahaya dan balak di kampung Kebonsari.
Di akhir acara semua warga bersama sama menikmati nasi tumpeng yang terdiri dari nasi putih yang dibuat mirip gunung kecil ditaburi dengan klubanan, telur dadar, ikan asin dan juga tak lupa beraneka ragam jajanan pasar. Dengan canda tawa mereka menikmati hidangan bari’an malam ini.
Ya Allah..
Limpahkan rizqi yang halal, kesehatan serta keselamatan untuk warga kebonsari RT 01 RW 10 dan juga masyarakat Kaliwungu dan Kabupaten Kendal pada umumnya. Jauhkan mereka dari segala bencana dan balak .
Semoga di tahun 1436 Hijriah ini kita bisa menjadi manusia yang selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya…
Amien..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H