Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... desain grafis, blogger, -

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kompas Gramedia. Maskarja.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panggilan Haji, Panggilan Allah yang Tak Selalu Didengar Manusia?

24 Agustus 2018   03:13 Diperbarui: 24 Agustus 2018   04:53 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kadangkala kita menyaksikan orang dengan harta berlimpah dan tubuh yang sehat, namun setiap kali ditanya mengapa belum berhaji, ada saja alasan yang dibuatnya. Yang paling klasik, jawabannya belum mendapat panggilan.

Orang selalu saja bisa berkilah bahwa dirinya belum mendapat panggilan. Padahal, panggilan haji itu sudah diserukan sejak zaman Nabi Ibrahim As, hingga menjadi bagian dari perintah yang wajib dijalani oleh umat Nabi Muhammad SAW.

Seperti halnya suara azan yang menggema lima kali dalam sehari, tak lain merupakan panggilan Allah SWT kepada hamba-Nya.Di situlah, Sang Pencipta memberikan kesempatan kepada si hamba untuk mendekat, meminta sesuatu. Allah Berfirman: "Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan." (QS. Al-Mu'min: 60).

"Barangsiapa yang berdoa kepada-ku, pasti akan ku-kabulkan, dan siapa yang memohon kepada-ku, pasti akan ku-beri,dan siapa yang mohon ampun kepada-ku pasti akan ku ampuni". (HR.Bukhari, Muslim, Maliki, Tirmidzi ).

Namun, terkadang karena alasan kesibukan, manusia begitu mudahnya mengabaikannya. 

Begitu pula panggilan haji. Anugerah kekayaan yang berlimpah dan juga kesehatan yang prima terkadang membuat manusia melupakan Sang pemilik harta dan kesehatan itu. 

Tatkala kekayaan dan kesehatan itu diambil Sang Pemilik, barulah manusia itu menyadari kelemahan dirinya. Jangan sampai kita baru mulai menyadari setelah panggilan itu datang, panggilan yang tak kuasa untuk dihindari, yaitu kematian. Kematian bisa datang kapan saja, tanpa bisa kita ketahui tanda-tandanya.

Jika Anda masih diberi kesempatan, gunakanlah kesempatan itu sebaik-baiknya. Jangan karena sibuk mencari rezeki, Anda melupakan Sang Pemberi rezeki itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun