Saat ini, hari ini, kesan Jakarta bagi saya begitu memperihatinkan. Kemajuan yang terjadi ternyata tidak membawa perubahan berarti bagi kemajuan masyarakatnya. Apa yang terjadi justru perubahan dalam kesenjangan yang begitu tinggi antara si kaya dan si miskin. Dengan kata lain, tujuan kemajuan yang diharapkan hanya dinikmati oleh sebagian kecil saja mereka yang dekat dengan kekuasaan dan lingkungan yang itu-itu saja. Sebagian besar rakyat justru tidak begitu diperhatikan.
Kemajuan industri bermotor justru membuat kota ini semakin kotor, kemajuan di dunia properti justru membuat kota ini makin mudah mendapatkan banjir. Tata kota dan tatakelola yang dilakukan justru tidak memihak kebaikan kota itu sendiri.
Itikad baik agr kota ini makin maju tentu harus datang dari rakyat kotanya. Jangan mudah tertipu oleh pemimpin yang hanya besar omong, tapi miskin kemampuan dan keberanian. Dukungan rakyat kepada Gubernurnya selama ini justru disalahgunakan. Apa-apa yang dijanjikan di alam kampanye, tak satupun memberikan kesejahteraan, justru yang terjadi seperti sekarang ini.
Setelah gagal, kenapa harus terus mengumbar janji, Jakarta sudah semakin kotor, pilihlah pemimpin yang bisa memimpin.
Pemimpin Jakarta haruslah seorang yang arif, jiwa kepemimpinnya harus lebih besar dari dirinya sendiri. Dia harus mampu memberikan inspirasi bagi rakyatnya untuk membangun daya kreasi yang merupakan harta yang tak pernah akan habis. Pemimpin Jakarta haruslah orang yang bisa mengajak rakyatnya untuk bersama membenah kota yang sudah kental dengan polusi, kekerasan, ketidakamanan, dan juga ketidaknyamanan.
Ayo kembalikan Jakarta seperti beberapa puluh tahun lalu, namun kemajuannya beberapa ratus tahun kedepan.
Salam,
Sukarja
www.SyakiraSyakir.com
www.klasikaiklan.com
www.alfalahku.com