Peran Perguruan Tinggi dalam Dunia Bisnis dan Teknologi di Masa Depan
Sukardi Weda
Guru Besar Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar
Sekarang kita berada di era disrupsi dan era digital teknologi yang semua sendi kehidupan bersentuhan langsung dengan teknologi. Perubahan di era disrupsi dan perkembangan teknologi digital telah memaksa setiap orang dan lembaga untuk berinovasi dan kreatif untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut secara massif terjadi di bidang teknologi dan bisnis, sehingga seseorang atau lembaga yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut, akan punah, seperti punahnya dinosaurus yang mendiami bumi beberapa ratus tahun lalu. Oleh karena itu, setiap individu dan organisasi dituntut untuk berinovasi, kreatif, senantiasa melakukan pembelajaran (learning organization), untuk beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi. Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, dan era demografi di depan mata menjadi trigger untuk kita semua dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga dapat eksis dan berkompetisi di era global, tak terkecuali Perguruan Tinggi.
Untuk mengubah peradabaan suatu bangsa, maka pendidikan merupakan sebuah keniscayaan dan untuk membangun pendidikan, maka lembaga pendidikan tinggi memegang peranan penting. Di masa depan, pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh dua hal penting, yakni teknologi dan bisnis (wirausahaan).
Sejalan dengan era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, maka teknologi terutama teknologi tiruan atau Artificial Intelligence (AI) memegang peranan penting dalam kehidupan sehari -- hari. Demikian halnya dengan keberadaan sumber daya manusia (SDM) unggul sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju dan unggul sesuai dengan visi Indonesia emas 2045, yakni terwujudnya tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi, ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia, serta pemerataan yang berkeadilan di semua bidang pembangunan, dalam bingkai NKRI yang berdaulat dan demokratis.
Di masa depan pembangunan Indonesia sebagai bangsa besar ditentukan minimal oleh dua faktor utama, yakni bidang usaha (bisnis) dan teknologi. Di negara maju atau negara industri, minimal 4% populasi penduduknya adalah wirausahawan (Pebisnis) dan rata -- rata wirausaha di negara maju adalah 12%. Di Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang berpotensi menjadi negara besar bila dikelolah dengan benar, proporsi penduduknya yang berwirausaha, masih rendah, yakni sekitar 3,74%. Indonesia masih berada di bawah negara tetangga, seperti Thailand yang jumlah wirausahanya sudah mencapai 4,2%, Malaysia 4,7%, dan Singapura 8,7%. Demikian halnya, dengan kehadiran teknologi di era teknologi digital ini menjadi sebuah keniscayaan, yang artinya hampir semua kegiatan manusia dalam kehidupan sehari -- hari ditentukan oleh kehadiran teknologi dengan kemampuan yang semakin canggih.
Berdasarkan laporan dari World Economic Forum tentang The Future of Job Report 2020, diperkirakan dalam 5 tahun ke depan akan terjadi peningkatan kesenjangan keterampilan, karena keterampilan yang diminta di seluruh pekerjaan akan mengalami perubahan (Kominfo, 2021). Saat ini juga telah terjadi 'double-disruption', yaitu pergeseran pekerjaan akibat digitalisasi atau automasi yang dipercepat dengan terjadinya pandemi Covid-19," jelas Menko Airlangga (Kominfo, 2021)
Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah daya saing digital Indonesia yang jauh tertinggal. Berdasarkan IMD World Digital Competitiveness Ranking, Indonesia berada pada posisi 56 dari 63 negara. Dalam indeks lainnya, yaitu Global Innovation Index yang mengukur kemampuan inovasi suatu negara, sejak 2018 sampai 2020 posisi Indonesia tidak berubah dan berada pada urutan ke-85 dari 131 negara.
Dengan semakin tergerusnya kesempatan kerja, maka peluang untuk menghasilkan wirausahawan baru dan kemampuan melahirkan teknologi baru yang dapat digunakan untuk menghasilkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Untuk itu diperlukan peran perguruan tinggi untuk mempersiapkan lahirnya wirausahawan -- wirausahawan dan teknokrat baru yang memiliki keunggulan kompetitif. Untuk melahirkan generasi unggul, maka peran perguruan tinggi sangat diperlukan.