Isi atau tubuh cerita merupakan kandungan kisah, inti atau uraian dari sebuah tulisan. Disinilah permasalahan dihadirkan kepada para pembaca. Dalam tubuh tulisan inilah penulisa menghadirkan narasi, deskripsi, kutipan, analisis, data dan informasi. Kompleksitas masalah disajikan sedemikian rupa sehingga angle atau pokok gagasan menjadi jelas dan dipahami oleh pembaca. Angle berita menentukan pembuatan judul serta lead (teras berita) atau paragraf pertama dalam berita (Vanya Karunia Mulia Putri, 2022). Vanya lebih lanjut mengemukakan bahwa tiap media dan wartawan umumnya memiliki angle yang berbeda, tetapi ada pula yang sama dan dari sisi pembuatan berita, angle merupakan sudut pandang jurnalis saat memandang sebuah peristiwa, sementara dari sisi pembaca atau khalayak, angle berita membantu mereka melihat sisi lain dari sebuah peristiwa.
Penutup atau ending sebuah cerita feature adalah bagian tersendiri yang sangat menarik untuk sebuah tulisan. Oleh karena itu penulis harus memahami jenis -- jenis dari penutup atau ending dalam sebuah tulisan sehingga para pembaca merasa puas dan turut menikmati tulisan atau cerita yang disuguhkan.
Penutup (ending) merupakan bagian akhir dari sebuah cerita yang mengakhiri gagasan dengan baik, jelas, dan tepat. Hamada Nofita Putri (2021) memaparkan 5 teknik menutup berita feature, antara lain: penutup ringkasan, penutup penyengat, penutup klimaks, penutup menggantung, dan penutup ajakan bertindak, yang selanjutnya akan diuraikan satu per satu sebagai berikut.Â
Penutup ringkasan yakni untuk membimbing pembaca, pendengar, atau pemirsa, untuk mengingat kembali pokok-pokok cerita yang sudah diuraikan. Penutup penyengat biasanya penutup yang mengagetkan bisa membuat pembaca seolah-olah terlonjak. Penulis hanya menggunakan tubuh cerita untuk menyiapkan pembaca pada kesimpulan yang tidak terduga-duga. Penutup seperti ini mirip dengan kecenderungan film modern yang menutup ceritanya dengan mengalahkan orang "yang baik-baik" oleh "orang jahat." Penutup klimas dalam feature, yakni penulis berhenti bila penyelesaian cerita sudah jelas, dan tidak menambah bagian setelah klimaks seperti cerita tradisional. Dalam teknik penutup klimaks, setiap adegan dipersiapkan dengan matang untuk mencapai ke satu titik dan titik itu adalah titik klimaks. Pada tipe penutup menggantung, penulis dengan sengaja mengakhiri cerita dengan menekankan pada sebuah pertanyaan pokok yang tidak terjawab. Selesai membaca, pembaca tetap tidak mengetahui dengan jelas apakah tokoh cerita menang atau kalah. Ia menyelesaikan cerita sebelum mencapai klimaks. Pada penutup ajakan bertindak, yakni pada paragraf terakhir sebuah cerita feature, penulis memetakan tentang tingkat kerumitan persoalan dan memetakan kembali jalan-jalan yang harus atau sudah dilalui. Setelah itu barulah penulis melontarkan saran, imbauan, seruan, atau ajakan kepada pembaca, pendengar, atau pemirsa. Untuk melakukan suatu tindakan tertentu yang dianggap relevan dan mendesak.
Intinya adalah apapun bentuk tulisan itu, seorang penulis, terutama penulis pemula harus memahami langkah -- langkah atau tips menulis yang baik. Dia juga harus banyak membaca dan yang paling penting adalah memulai menulis. Jangan pernah menunda untuk menghasilkan karya kreatif melalui goresan pena atau pemikiran kreatif untuk mencerahkan publik yang tengah haus akan informasi dan pencerahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H