SEMUA yang suka belanja belum tentu menjadi blogger (atau dalam hal ini, kompasianer). Namun semua blogger pasti suka belanja, atau setidaknya pernah berbelanja, minimal sekali seumur hidup. Tak semua pelanggan Alfamart adalah blogger, namun rata-rata blogger adalah pelanggan Alfamart (kecuali mereka yang tinggal di daerah yang tak punya cabang Alfamart).
Melihat adanya konektivitas ini, maka berbelanja dan ngeblog dapat dikait-kaitkan (kalau gak bisa dikaitkan, ya dipaksa supaya terkait, hehehe). Dengan kata lain, tips belanja (di Alfamart) juga bisa dijadikan tips untuk ngeblog.
Berikut beberapa tips belanja yang juga (bisa dipaksa) menjadi tips ngeblog. Khusus untuk tips belanja, ada yang ditujukan kepada pelanggan dan ada juga untuk Alfamart (Ya kapan lagi kita kasih masukan ke Alfamart kalau bukan sekarang. Iya gak? Hehehehe).
1.   Cukup adalah cukup
Ketika berbelanja, secara naluriah kita kerap suka tergoda untuk membeli barang yang tidak direncanakan. Kadang kita ke Alfamart mau beli produk A, namun setelah melihat-lihat, kita tergoda membeli produk B atau X, walau tidak diperlukan. Kalau dana bulanan untuk belanja tak terbatas, tentu tak masalah. Tapi jika dana Anda pas-pasan (seperti saya), membeli produk ekstra itu bisa menjadi masalah.
Jadi sebelum berbelanja, pastikan untuk hanya membeli produk yang benar-benar dibutuhkan. Caranya, berbelanjalah dengan uang pas-pasan. Biasanya metode ini cukup manjur (dengan catatan Anda tak punya kartu kredit. Jika punya, ya sama aja bo’ong, hehehe)
Pada ngeblog, tulislah sesuai kebutuhan. Banyak blogger yang tergoda menulis berpanjang-panjang, hingga ribuan kata, padahal gagasannya sebenarnya bisa dituangkan hanya dalam 300 kata. Jadi, jika ide dan opini bisa dituangkan secara singkat, tulislah singkat. Jika terpaksa menulis panjang, pecah menjadi dua atau lebih tulisan.
Bagaimana jika keinginan menulis sudah meluap-luap dan butuh pelampiasan? Ya lampiaskan saja, namun tak perlu pada satu tulisan. Setelah selesai yang satu, bikin lagi yang lain, dengan tema yang berbeda.
2.   Survey itu perlu
Jika ingin berbelanja dalam jumlah besar, atau berencana membeli produk yang rutin digunakan setiap bulan, sebaiknya Anda melakukan survey, terutama harga. Apakah produk di supermarket X harganya benar-benar lebih murah dibanding Alfamart? Survey tak hanya pada toko atau supermarket, namun juga pada produk. Bagaimana kondisi produk itu? Bagaimana pengemasannya? Apakah ada diskonnya? Apakah ada hadiah ekstra seperti piring atau gelas? Apakah ada kebijakan mengembalikan barang jika ternyata yang dibeli kadaluwarsa atau rusak? Dengan melakukan survey, Anda bisa memilih produk yang tepat dari sisi kualitas dan juga isi kantong.