[caption id="attachment_217759" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi (foto: 123rf.com)"][/caption]
BOLA itu bundar. Itu istilah umum yang biasa kita dengar di sepakbola. Bola itu bundar (atau bulat?) merupakan ungkapan untuk menggambarkan bahwa di sepakbola, tak ada yang pasti. Sama seperti bola yang bisa bergulir ke mana saja, begitu juga hasil dari suatu pertandingan sepakbola.
Karena bola itu bundar maka sepakbola menjadi olaharaga paling menarik di planet bumi. Karena bola itu bundar, kita bisa menyaksikan drama. Kita bisa melihat momen mengejutkan dan tak terduga. Bola yang bundar membuat tawa dan tangis bisa silih berganti dalam hitungan detik.
Karena bola itu bundar, Denmark yang tak lolos penyisihan Pra Piala Eropa, bisa menjadi Juara Eropa di tahun 1992. Saat itu Denmark menggantikan Yugoslavia yang diberi sanksi karena terlibat perang. Karena bola itu bundar, Chelsea bisa menjadi kampiun Liga Champion musim lalu. Karena bola itu bundar, tim anak bawang Glasgow Celtic bisa mengalahkan Barcelona dalam penyisihan Liga Champion musim ini. Karena bola itu bundar, Inggris tersingkir secara menyakitkan dalam drama adu penalti melawan Italia pada perhelatan Piala Eropa beberapa waktu lalu. Daftar ini akan sangat panjang dan saya yakin teman-teman pecinta sepakbola bisa mengisinya selama berjam-jam.
Namun, sebenarnya, kalimat 'bola itu bundar' belum lengkap. Kalimat lengkapnya adalah: Bola itu bundar, namun lapangan hijau tetaplah rata. Kalimat 'lapangan hijau tetaplah rata' mau menegaskan bahwa dalam situasi tertentu, kemenangan suatu tim tidak ditentukan oleh keberuntungan atau kemujuran. Namun lebih disebabkan oleh kualitas dan strategi tim.
Karena lapangan hijau itu rata, maka Spanyol menjadi Juara Eropa setelah mengalahkan tim tangguh Italia dalam final Euro 2012. Spanyol menang bukan karena beruntung. Spanyol menjadi jawara bukan karena dinaungi Dewi Fortuna. Spanyol mengangkat trophy karena dari sisi kualitas dan strategi permainan, mereka sedikit lebih baik dibanding Italia.
Karena lapangan hijau itu rata maka Juventus bisa mengalahkan Chelsea dalam matchday 5 Liga Champions beberapa hari lalu. Juve menang bukan karena beruntung. Tim Nyonya besar menang karena bisa memaksimalkan kesalahan taktik dan strategi yang dimainkan Chelsea.
Kualitas dan keberuntungan
Dalam beberapa kasus, ungkapan 'bola itu bundar' biasa disampaikan oleh suporter tim yang menyadari kalau dari sisi kualitas, timnya tidak sebagus tim lawan. Sementara 'lapangan hijau tetaplah rata' adalah ungkapan bernada optimis dari pendukung yang percaya bahwa secara kualitas, tim yang didukungnya bisa menang.
Dalam laga Laos melawan Indonesia pada Piala AFF, misalnya, mayoritas pendukung tim Laos mungkin berharap pada tuah 'bola itu bundar'. Karena mereka sadar, dari sisi kualitas Laos jauh di bawah Indonesia. Pendukung Laos berharap akan muncul keajaiban karena sadar, hanya keajaiban yang bisa memenangkan Laos.
Sebaliknya, dari sisi Indonesia, ketika melawan Laos pendukung timnas Garuda seharusnya tak bisa berharap pada tuah 'bola itu bundar'. Melawan Laos, Tim Garuda  harus membuktikan bahwa 'lapangan hijau itu tetaplah rata'. Bahwa Indonesia bisa mengalahkan Laos, bukan karena keberuntungan, tapi karena secara kualitas Indonesia memang layak menang.