Menhub Budi menyampaikan apresiasi yang tinggi pada apa yang dilakukan Vera dengan menyebutnya contoh bagaimana bekerja dengan hati, dan berharap pihak lain bisa melakukan hal yang sama.
Pada tragedi yang menimpa Amirullah, Menhub Budi segera bereaksi. Pimpinan STIP dicopot. Tim investigasi internal dibentuk untuk memastikan tragedi seperti ini tak terulang. Menhub Budi juga mendukung penanganan kasus ini di depan hukum. Siapa yang bersalah harus dihukum. Kemenhub juga menanggung semua biaya korban mulai rumah sakit hingga pemakaman. Menhub Budi juga meluangkan waktu untuk melayat dan menyapa keluarga korban.
Apa yang dilakukan Menhub Budi merupakan contoh kepemimpinan yang menekankan aspek reward and punishment. Memberi penghargaan dan hukuman. Siapa yang berjasa diberi imbalan, selain wujud penghargaan, juga untuk memotivasi pihak lain agar terpacu melakukan hal yang sama. Hukuman dilakukan untuk menghadirkan efek jera, sekaligus sebagai pengingat agar hal-hal buruk tak terulang.
Tak ada yang menginginkan terjadinya tragedi, apalagi yang terkait dengan hilangnya nyawa. Tapi karena tragedi sudah terlanjur terjadi, yang bisa dilakukan adalah memastikan kalau peristiwa menyedihkan itu tak terulang. Dan pihak yang berduka diberi penghiburan dan kekuatan.
Tentu kita berharap, di tahun 2017 ini kita lebih banyak disuguhi peristiwa bernuansa kemanusiaan bermakna positif, seperti yang dilakukan pramugari Vera. Kita berharap bisa melihat banyak peristiwa yang menggugah kesadaran, bahwa merupakan hal yang mulia jika membantu sesama, tanpa pamrih.
Kita juga berharap peristiwa menyedihkan dan tragedi yang melenyapkan nyawa secara sia-sia tak akan terjadi lagi.
Memang, hidup itu akan dipenuhi dengan tawa dan air mata. Tapi jika bisa menghadirkan tawa, kenapa harus berharap air mata?
catatan:
Penulis adalah pengarang buku Be Smart and Confident, 35 Kisah Inspiratif untuk Hidup Cerdas, Percaya Diri dan Sukses, kini dijual di iTunes Apple dan Google Play Store
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H