Pengakuan para mantan anggota Teman Ahok ini menghentak, dan dengan sigap ’digoreng’ media. Kisahnya dibahas tuntas dari berbagai segi oleh semua media, termasuk para blogger, dan Kompasianer.
Mereka, para mantan Teman Ahok ini tadinya bekerja bersama rekan di Teman Ahok. Mereka bahkan mendapat uang dari hasil kerjanya. Supaya mendapatkan uang lebih banyak, mereka menghalalkan segala cara. Melakukan kecurangan, yang akhirnya terbongkar. Mereka pun dipecat.
Mereka, pada dasarnya merupakan pengkhianat. Awalnya mereka mengkhianati niat dan moralitas Teman Ahok. Dengan berbuat curang, mereka mengkhianati nilai perjuangan luhur yang coba dibangun Teman Ahok. Dan ketika dipecat, mereka melakukan pengkhianatan yang kedua. Dimotori sebuah ormas, mereka membeberkan “borok” Teman Ahok, borok yang belakangan justru menerpa wajah mereka sendiri.
***
Erik Lensherr alias Magneto boleh saja menjadi penjahat. Namun pada akhirnya dia kembali ke nuraninya. Dia sadar telah mengkhianati para rekan dan saudaranya sesama X-Men. Di saat kritis, bersama Ororo Munroe aka Storm, dia berbalik melawan bosnya, Apocalypse.
Para mantan anggota Teman Ahok ini mungkin merasa telah melakukan hal yang benar. Merasa bahwa mereka mengikuti hati nurani, untuk membongkar kecurangan yang terjadi.
Namun mereka mungkin tidak sadar, bahwa mereka telah direcoki oleh paham “Apocalypse modern”. Mereka ibarat Angel dan Psylocke, dua mutan yang setia mengabdi kepada Apocalypse dengan iming-iming kekuasaan.
Keberadaan Angel dan Psylocke,sekalipun sempat merepotkan, pada akhirnya tidak memengaruhi kemenangan The X-Men. Di dunia nyata, keberadaan para mantan Teman Ahok ini mungkin menyebabkan ada KTP abal-abal yang lolos dalam sistim. Namun seberapa banyak? Mungkin ribuan, namun kemungkinan besar tidak akan mencapai 50 ribu, apalagi 100ribu dari satu juta yang terkumpul. Verifikasi faktual KPU yang akan menjadi pembuktian.
Pada klimaks film X-Men Apocalypse, Angel tewas. Begitu juga dengan Apocalypse, yang tewas mengenaskan dengan tubuh hancur.
Apakah situasi yang sama akan menimpa “Apocalypse modern” yang berdiri di belakang para mantan anggota Teman Ahok? Apakah akan tetap eksis atau menjadi debu seperti Apocalypse?
Kita akan mengetahui jawabannya pada pemilu 2019 nanti…