Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ponsel, ‘Pembunuh’ Gadget yang Dicintai

18 Oktober 2011   10:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:48 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TAK bisa dipungkiri, telepon seluler (ponsel) merupakan gadget paling populer saat ini. Sejak diperkenalkan tahun 1973, ponsel kini telah menjadi bagian dari kehidupan. Ada suatu masa ketika ponsel dianggap sebagai simbol gengsi. Saya dulu pernah melihat seorang bapak-bapak, yang dengan demonstratif berbicara kerasa-keras melalui ponselnya di sebuah mall. Saat itu, ponsel masih merupakan barang langka dan hanya bisa dimiliki kalangan tertentu. Saya juga pernah mendengar cerita tentang seorang karyawati yang di tengah meeting kemudian menelpon ke rumah (menggunakan ponsel tentu saja) dan menanyakan hal ‘hidup dan mati’ kepada pembantu: apakah kucing sudah diberi makan dan cucian sudah dijemur. Atau seorang ibu yang meminta suaminya melepon ke ponselnya di jam tertentu ketika si ibu berada di arisan. Ketika ditelepon, dengan bangga si ibu ini bicara keras-keras melalui ponselnya sambil melirik rekan-rekannya yang menatap iri. Kini, ponsel bukan lagi simbol gengsi. Hampir semua orang di Indonesia memilikinya. Mulai dari karyawan, PNS, mahasiswa hingga buruh bangunan, tukang becak dan pembantu rumahtangga. Bahkan siswa kelas 3 SD kini sudah punya ponsel. Saya punya pengalaman ‘mengerikan’ seputar ponsel. Yakni ketika lupa membawa ke kantor. Hidup terasa seperti kiamat, karena saya tak mengingat satupun nomor beberapa relasi. Saya memang sengaja tak mau repot-repot mengingat nomor ponsel teman dan relasi yang terdiri dari deretan angka itu!! Akibatnya saya terpaksa kembali ke jaman ‘manual’, bertanya kesana-kemari nomor telepon yang ingin dihubungi, lalu menelpon menggunakan nomor telepon kantor, dan harus berkali-kali memperkenalkan diri.

***

Ponsel yang mempermudah hidup (sekaligus mempermudah pihak yang ingin bermain api seperti selingkuh), juga disebut sebagai ‘pembunuh’. Ada beberapa gadget yang sudah dan bakal dibunuh oleh ponsel. Gadget apa saja itu? 1.Kamera saku Munculnya ponsel yang dilengkapi fasilitas kamera disebut-sebut sebagai penyebab hancurnya bisnis kamera saku. Sebagian dari Anda pasti pernah akrab dengan kamera saku, yang harus dikokang dan berbunyi ‘srek srek’ serta dilengkapi rol film. Kini kamera saku tak lagi dibutuhkan karena hanya dengan beberapa klik di ponsel momen penting sudah terdokumentasi. Foto itu bisa dicetak atau disebarkan ke dunia maya via Facebook atau blog. Di masa depan, ponsel pintar beresolusi tinggi diperkirakan akan menjadi pembunuh kamera digital. 2.Perekam mini Dulu perekam mini ini merupakan gadget wajib untuk para kuli tinta. Perekam mini menggunakan kaset khusus yang ukurannya juga mini, dengan masa rekam  30 hingga  45 menit . Kini banyak wartawan yang telah meninggalkan perekam mini jadul itu dan menggantinya dengan ponsel. 3.Pemutar MP3 Pemutar MP3 sempat menjadi bisnis yang menjanjikan. Munculnya ponsel yang dilengkapi fasilitas pemutar lagu membuat bisnis pemutar MP3 gulung tikar. 4.Pager Sempat menjadi tren, bisnis pager menggunakan layanan pesan singkat menggunakan operator ini  akhirnya lenyap tak berbekas setelah muncul ponsel dengan fasilitas SMS. (Belakangan, SMS menjadi lahan bisnis tersendiri, dan akhir-akhir ini menyedot perhatian karena dianggap sebagai pencurian pulsa). 5.Jam tangan Begitu mengetahui kalau ponsel memiliki penunjuk jam, saya segera melepaskan jam tangan. Saat ini semua tipe ponsel dilengkapi penunjuk waktu, dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Di masa depan, ponsel dengan penunjuk waktu diperkirakan akan mampu menggeser fungsi jam tangan. Tentu, bisnis jam tangan tak akan mati. Hanya fungsinya yang mungkin akan berubah. Jam tangan bukan lagi penunjuk waktu namun menjadi bagian dari asesoris. Bagian dari perhiasan, sama halnya dengan anting, kalung atau gelang. Di masa depan, masih akan banyak orang, baik laki-laki maupun perempuan, yang merasa bangga mengenakan jam tangan. Apalagi jika itu asli (atau terlihat seperti asli) dan harganya puluhan hingga ratusan juta rupiah... 6. Telepon rumah Anda masih memasang telepon rumah? Apakah masih digunakan? Munculnya ponsel telah membunuh banyak telepon rumah. Banyak pelanggan yang dengan sengaja menghentikan layanan ini karena memang tak lagi menggunakan. Dewasa ini telepon tipe rumahan hanya digunakan sejumlah kantor. Gadget apa saja kira-kira yang bakal dibunuh ponsel? Salam, *gambar diambil dari mashable*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun