Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ngeblog Itu Seperti Menanam Bunga

8 Juni 2011   10:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:44 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13100437841619731868

[caption id="attachment_121253" align="aligncenter" width="640" caption="http://www.galagarden.com/tag/plant"][/caption] TAHUKAH Anda jika ngeblog itu memiliki banyak persamaan dengan kegiatan bercocok tanam? Ngeblog itu pada prinsipnya sama dengan menanam bunga, cabe, jagung atau jenis apa saja yang biasa dibudidaya. Banyak aspek dalam kegiatan bercocok tanam yang bisa diaplikaskan dalam kegiatan ngeblog. Berikut sejumlah langkah dalam kegiatan bercocok tanam yang bisa diterapkan dalam aktifitas ngeblog pada khususnya, atau menulis pada umumnya. 1. Tanam apa? Langkah pertama sebelum bercocok tanam tentunya menetapkan jenis komoditi apa yang hendak ditanam. Jenis komoditi juga terkait dengan alasan atau tujuan melakukan penanaman. Apakah nantinya tanaman ini akan dijual? Atau sekedar pemenuhan hobi? Atau diikutkan dalam pameran? Terkait dengan tujuan, biasanya petani (atau hobiis) menanam komoditi yang disukai atau yang sudah lama digeluti. Petani tertentu cenderung menanam padi di sawah atau palawija di ladang. Ibu rumahtangga mungkin cenderung bercocok tanam tanaman hias. Jika ingin menanam padi, si petani harus menetapkan: varietas padi apa yang akan ditanam? Ada belasan atau mungkin puluhan varietas padi yang kini beredar dengan berbagai kekurangan dan kelebihan. Jika ingin menanam tanaman hias, juga ada beberapa pilihan. Apakah tanaman outdoor atau indoor? Jika memilih outdoor, seperti anggrek, juga harus diputuskan jenis anggrek yang mana? Ada puluhan jenis anggrek yang bisa dipilih. Jika misalnya memilih menanam cabe, tentukan jenis cabe apa yang akan ditanam. Karena tak mungkin Anda menanam semua jenis cabe pada waktu yang sama. Dalam ngeblog, langkah pertama adalah menetapkan: jenis tulisan seperti apa yang akan dibuat? Dan apa tujuannya? Apakah nantinya tulisan ini akan dijadikan rupiah, misalnya dijadikan buku? Atau diikutkan dalam kontes berhadiah? Atau semata hobi dan wahana menuangkan uneg-uneg dan curahan hati? Setelah menetapkan tujuan, tentukan tema tulisan. Yang disarankan adalah Anda menulis topik yang disukai. Ada banyak topik atau tema yang bisa dipilih. Bisa politik, olahraga, hiburan, fiksi dan semacamnya. Supaya bisa fokus, sebaiknya Anda mempersempit tema. Misalkan memilih politik, persempit tema yang akan dibahas. Apakah tentang kebijakan pemerintah? Atau dugaan petinggi parpol penguasa yang melakukan korupsi? Atau penanganan hukum yang jalan di tempat? Jika memilih olahraga, tentukan cabang mana yang akan dibahas. Apakah tinju? Basket? Atau sepakbola? Jika memilih sepakbola, persempit temanya. Jika memilih membahas sepakbola luar negeri, apakah akan membahas transfer pemain di liga Inggris? Membahas kualifikasi Piala Eropa? Jika dalam negeri, apakah akan membahas kemelut PSSI? Atau masa depan LPI? 2. Persiapkan benih Setelah menentukan jenis apa yang akan ditanam, langkah selanjutnya adalah menyiapkan sarana reproduksi. Sebagian besar tanaman diperbanyak dengan benih, namun ada juga yang diperbanyak secara vegetatif seperti stek atau cangkok. Dari mana mendapatkan sarana reproduksi? Jika berupa benih bisa dibeli di toko pertanian, atau meminta tetangga, atau menggunakan benih dari tanaman yang telah dipanen. Begitu juga untuk stek. Ada tanaman yang bisa diperbanyak melalui stek batang atau akar. Jadi Anda tinggal mengambil potongan akar atau batang. Dalam ngeblog, benih itu ibarat ide tulisan. Atau gagasan kasar yang hendak Anda sampaikan. Berupa pesan moral yang ingin dibagi. Ide ini bisa murni muncul dari diri Anda, namun bisa juga terinspirasi perkembangan terkini di sekitar, atau yang diungkap media massa. Menggali ide dari berbagai sumber diperlukan untuk memperkaya tulisan yang akan dibuat. Misalkan Anda memutuskan menulis tentang Kemelut PSSI, maka ide dasar yang bisa dijadikan pijakan adalah ‘jangan sampai ambisi membutakan hati’. Ide dasar ini yang kemudian Anda bahas, dan dilengkapi tambahan informasi dari luar seperti misalnya bagaimana sejarah kongres PSSI dari masa ke masa, atau apa yang akan terjadi jika ada pihak yang memaksakan ambisi, atau yang semacam itu. Tentu, berbagai sumber dari luar harus diolah dengan gaya bahasa Anda sendiri. 3. Siapkan media Setelah benih atau stek tersedia, siapkan media penanaman. Umumnya tanaman memerlukan media tanah. Namun ada juga yang berupa pasir, atau batu. Media tanam juga meliputi wadah. Apakah akan ditanam di kebun? Atau di pekarangan? Atau di pot, polibag atau sepatu boot rusak? Media dan wadah tanam tentu disesuaikan dengan kemampuan dan tujuan si petani. Jika tak punya kebun maka pekarangan merupakan alternatif. Jika pekarangan sempit, maka pot atau bahkan plastik bekas air mineral juga bisa dijadikan pilihan. Yang penting, sesuaikan wadah dengan karakteristik tanaman. Pada ngeblog, jika sudah punya ide dan materi yang cukup, maka yang harus disiapkan adalah wadah. Akan ditulis di mana? Jika ingin dipublikasi online maka media apa yang dipilih? Jika merasa tak punya kemampuan untuk menulis panjang maka layanan microblogging seperti twitter mungkin bisa dijadikan pilihan. Jika ingin memanfaatkan jejaring sosial maka menulis pada ‘note’ Facebook juga bisa. Jika memutuskan ngeblog, pilihannya adalah: berbayar, gratis atau setengah gratis. Jika ingin punya blog berdomain sendiri Anda harus membeli domain dan menyewa hosting. Jika ingin yang gratisan, ada banyak pilihan. Seperti kompasiana, blogdetik, blogspot atau wordpress. Ada juga yang setengah gratisan. Anda membeli domain, dan kemudian menggunakan platform tertentu, seperti blogspot, tumblr atau posterous sebagai hosting. Aku punya beberapa blog berdomain sendiri yang nebeng pada hosting gratisan blogspot, seperti faryoroh, roitsoft dan indon3sia. Sejauh ini aku cukup puas dengan metode setengah gratisan ini (kendati karena sibuk blognya jarang diupdate, hehehe ;) ). Pada blog berdomain sendiri Anda bebas melakukan apa saja, termasuk menggunakan blog untuk promosi dan mencari uang. Beberapa platform gratisan juga mengijinkan Anda menjadikan blog sebagai mesin uang, seperti blogdetik dan blogspot. Namun ada juga yang menetapkan garis tegas bahwa blog tidak bisa dijadikan wahana promosi dan dikomersilkan, seperti wordpress dan kompasiana. 4. Mulai menanam Setelah wadah siap maka aspek terpenting pun dilakukan. Yakni menanam. Karena tanaman tak akan pernah tumbuh jika benihnya tak pernah ditanam. Pada ngeblog, menanam itu sama dengan menulis. Jadi setelah punya ide, setelah punya akun di blog (misalnya di kompasiana), mulailah menulis. Tulis apa saja yang terlintas di benak. Jangan pedulikan perasaan yang biasanya muncul seperti: jangan-jangan tulisanku jelek. Jangan-jangan tidak bermutu. Yang harus dicamkan adalah, tulisan ini buah karya sendiri. Kalau toh jelek itu wajar karena kita bukan orang yang sempurna. Lagipula tak ada penulis besar yang tulisannya langsung bagus dan tanpa cacat. 5. Gunakan pupuk Supaya tanaman bertumbuh subur, umumnya petani menambahkan pupuk, yakni unsur hara yang nantinya dimanfaatkan tanaman, di samping tentu saja air yang merupakan kebutuhan utama. Ada juga yang menambahkan zat perangsang tumbuh. Tentu, pemakaian pupuk harus disesuaikan dengan dosis. Pupuk yang berlebihan tak akan memberi manfaat maksimal. Pada ngeblog, air adalah kemampuan dan koleksi kosakata serta tatabahasa. Pupuk adalah semua hal yang bisa membuat tulisan menjadi lebih bagus. Jadi, jika memungkinkan, sisipkan unsur humor. Atau anekdot. Ada posting tertentu yang menjadi menarik jika dilengkapi gambar. Tentu, pemakaian humor dan gambar ada batasnya. Jika Anda terlalu banyak melucu, tulisan akan terkesan lebay. Dan garing. Gambar yang terlalu banyak juga bisa membuat pembaca gerah karena membuat proses loading menjadi lambat. ‘Pupuk’ pada ngeblog juga bisa situasi yang mendukung. Jadi Anda harus mencari tahu, situasi seperti apa yang membuat Anda bersemangat membuat tulisan. Ada yang bisa produktif jika menulis sesudah mandi. Ada yang punya mood jika situasi tenang, dan gairahnya langsung hilang jika situasi berisik. Aku misalnya, bisa semangat menulis jika di saat bersamaan sedang mendengar lagu rock. Semakin sangar musik yang didengar aku makin bersemangat. Jadi, cari tahu seperti apa situasi yang bisa mendukung. Jika tak bisa menulis di tengah keramaian tentu Anda tak bisa ngeblog di cafe atau kantor, misalnya. 6. Singkirkan hama dan penyakit Hama dan penyakit adalah segala sesuatu yang menyerang tanaman. Untuk itu upaya pencegahan harus dilakukan, antara lain dengan menyemprot, atau setidaknya menyingkirkan hama secara manual. Kenapa hama dan penyakit harus disingkirkan? Karena keberadaan hama akan menggerogoti pertumbuhan tanaman. Jika dibiarkan, tanaman bisa mati. Pada ngeblog, hama dan penyakit adalah segala sesuatu yang bisa mengendorkan aktifitas ngeblog. Yang bisa membuat konsentrasi Anda terpecah. Apa saja yang bisa membuat konsentrasi ngeblog terpecah? Ada beberapa. Yakni facebook, twitter, email, BBM dan SMS. Ada banyak blogger yang merasa bisa menulis sambil di saat bersamaan, dia mengupdate status di facebook. Atau ketika menulis dia juga chatting dengan teman. Atau dia mengirimkan SMS diselingi menulis di blog. Berdasarkan pengalaman, hal-hal seperti itu akan mengganggu konsentrasi. Dan bisa merusak mood menulis. Jadi jika Anda ingin menulis, sign out dulu dari Facebook, jangan pedulikan kicauan teman yang me-mention Anda. Acuhkan juga SMS atau bunyi ‘klik’ BBM yang masuk. Jika memungkinkan, Anda beri informasi kepada rekan bahwa Anda akan menulis, jadi sedapat mungkin jangan diganggu. (Tentu Anda harus proporsional. Jangan sampai misalnya bos atau atasan Anda mengirimkan SMS menanyakan laporan dan Anda jawab: Maaf bos, aku sekarang lagi konsentrasi ngeblog. Laporan nanti aku bikin sesudah tulisan selesai...) 7. Lakukan pemangkasan Pemangkasan biasanya dilakukan pada tanaman tertentu yang sudah dewasa. Pemangkasan artinya mengeluarkan daun kering atau terkena hama, memotong cabang kering atau rusak, memotong daun yang terlalu rimbun, dan yang semacam itu. Daun dan cabang kering harus dikeluarkan karena tidak berguna dan berpotensi merusak. Daun yang berlebih harus dipangkas supaya unsur hara tidak terserap ke daun dan bukannya ke buah atau bunga. Yang harus diingat, pemangkasan harus dilakukan setelah tanaman dewasa. Pemangkasan pada tanaman muda justru bisa membuat tanaman itu mati. Pada ngeblog, pemangkasan adalah editing. Editing terutama untuk membetulkan kesalahan penulisan, atau salah ketik. Memang, salah ketik itu manusiawi. Pembaca akan memaafkan jika dalam tulisan ada satu atau dua salah ketik. Namun jika salah ketik ditemui di setiap paragraf, pembaca akan merasa terganggu. Kredibilitas penulis juga akan diragukan karena dalam hati pembaca akan berkata: untuk hal yang sederhana saja dia bisa salah bagaimana aku harus mempercayai apa yang dia tuliskan? Editing juga diperlukan untuk tulisan yang terlalu panjang. Prinsipnya, kalau bisa diperpendek, tak perlu diperpanjang. Tulisan yang terlalu panjang akan membuat pembaca lelah. Editing juga perlu untuk meluruskan beberapa istilah. Jika terpaksa menggunakan istilah asing, lengkapi dengan padanan kata dalam bahasa Indonesia. (Di Indonesia, banyak blogger yang merasa ‘keren’ jika dalam posting disisipkan istilah asing, tak peduli istilahnya tepat atau tidak, hehehe). Begitu juga jika Anda terpaksa menggunakan istilah dalam bahasa daerah, misalnya bahasa Jawa. Lengkapi dengan padanan bahasa Indonesia, karena walau Anda merasa istilah Jawa itu sudah umum, namun bisa saja ada pembaca yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi atau Papua yang tidak paham. Prinsip utama dalam editing adalah, lakukan setelah tulisan rampung. Jangan mengedit ketika tulisan baru dimulai. Kenapa? Jika Anda memutuskan untuk mengedit ketika tulisan baru dua atau tiga alinea, bisa saja Anda merasa tulisannya jelek dan menghapus semua. Mengedit ketika tulisan baru sedikit juga berpotensi merusak mood. 8. Panen Jika sudah cukup umur, tibalah saatnya untuk panen. Cabe dipetik, padi dituai dan tanaman hias siap pajang. Jika disiapkan untuk dijual hasil panen bisa dijual. Begitu juga jika hanya untuk dinikmati sendiri. Pada tahap ini, Anda harus siap dengan komentar pihak lain yang mengonsumsi produk Anda. Mungkin ada yang bilang cabenya tidak terlalu pedas, atau jagungnya tawar, atau tanaman hias yang dibuat biasa-biasa saja. Namun bisa juga muncul komentar yang menyenangkan. Yang memuji produk yang dihasilkan. Pada blog, setelah rampung, tibalah saatnya tulisan dipublikasi ke dunia maya. Setelah terpublikasi, Anda harus siap dengan komentar pembaca. Tak semua pembaca akan memberikan komentar yang menyenangkan. Dan itu fakta. Jadi jangan langsung berkecil hati atau emosi jika komentar pembaca tidak menyenangkan. Anggap itu sebagai masukan dan pelajaran. Pujian dari pembaca (jika ada) juga jangan langsung membuat Anda besar kepala, dan merasa telah menjadi ‘penulis hebat’. Karena di Indonesia, banyak pujian dari komentator yang sebenarnya hanya basa-basi, semata untuk kesopanan dan tenggang rasa. 9. Tanam lagi Jika sudah panen, petani cenderung untuk kembali menanam. Bisa komoditi yang sama, bisa jenis yang berbeda. Pada petani, semakin sering dia menanam satu komoditi dia akan menjadi semakin ahli. Jika satu tulisan sudah terpublikasi, jangan berhenti sampai di situ. Persiapkan diri untuk kembali menulis. Tentu Anda tidak diwajibkan untuk menulis setiap hari. Menulislah di saat Anda merasa nyaman untuk menulis. Menulislah jika dari dalam jiwa ada dorongan yang sangat kuat untuk membagikan ide dan gagasan. Semakin sering menulis, Anda akan menemukan ritme. Anda akan menemukan irama. Anda akan tahu bagaimana menangkap ide, bagaimana menulis efektif, bagaimana mengedit, dan sebagainya. Dan pada akhirnya, Anda akan menjadi penulis yang bukan sekedar menulis. Namun menjadi blogger yang juga bisa memberi arti. Yang bisa menghadirkan gagasan dan ide positif untuk orang lain. Jadi, siapkan Anda untuk menanam? **gambar diambil dari galagarden**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun