Rasa tersentil muncul ketika melihat profil beberapa Kompasianer yang saya ikuti sebagian besar dari mereka sudah mencapai peringkat 4 hingga 6 dengan nilai poin yang mencapai puluhan ribu.Â
Poin dan pangkat ini bukan hanya angka; mereka mencerminkan tingkat keaktifan serta kontribusi yang lebih telah mereka berikan selama menjadi anggota Kompasiana.Â
Di sisi lain, meskipun saya sudah bergabung sejak tahun 2021, ruang blog saya tetap kosong dan baru terisi satu dua artikel.
Berbagai alasan membuat blog saya tidak terisi, tetapi penyebab yang paling jelas adalah 'malas.' Selama ini saya lebih banyak berperan sebagai pembaca pasif, menikmati tulisan orang lain tanpa mencoba untuk menulis sendiri.Â
Namun, sebulan terakhir ini, saya mulai berusaha untuk mengisi ruang kosong tersebut dan mencoba menulis artikel untuk berbagi gagasan
Menemukan Kembali Gairah MenulisÂ
Gambar di atas adalah contoh statistik 'poin dan pangkat' dari salah satu Kompasianer centang biru atas nama Tati Ajeng Saidah yang membuat saya merasa terinspirasi dan terpantang untuk dapat mengikuti jejaknya.Â
Dengan profesi yang sama sebagai seorang guru setidaknya sudah ada 344 artikel yang dihasilkan setiap tahun 2020, dengan poin lebih dari tiga puluh satu ribu dan tingkat kepangkatan 'Penjelajah.'Â
Sebuah pencapaian yang patut dicontoh dan diapresiasi dengan acungan jempol
Sementara 'poin dan kepangkatan' yang saya miliki baru sebatas 'Debutan.' dengan nilai poin yang masih ratusan. Ini bisa terlihat pada ilustrasi statistik di bawah ini