Mohon tunggu...
Sukadi
Sukadi Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala SMPN 1 Sukomoro Magetan

Saya suka menulis, karena dengan menulis bisa menghadirkan kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutuang Rasa dalam Doa

13 Agustus 2023   11:33 Diperbarui: 13 Agustus 2023   11:35 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Andai saja aku disisimu, mungkin
tak terlalu pilu hatimu, disana kau bertahan sendiri menjalani rindu yg kian menepi, terbaring melewati malam yang sunyi. Aku berharap tetaplah bertahan meski diguyur hujan, tetaplah berjalan meski terasa kelelahan. Jangan pernah putus asa meski luka yang mendera.

Berapa waktu yang harus kulipat agar dapat menatap manik netramu tanpa sekat. Berapa malam lagi yang harus kulewati agar dapat melihat senyummu yang menjerat.

Semua rasa telah kutuang ke dalam doa, selaksa asa yang terpendam, kuperam pada satu munajat cinta.
Meskipun kukuhnya gejolak sering terpatahkan oleh kenyataan.

Li, padamu segala tabah kupasrahkan karena hanya denganmu ingatanku berpulang
dan sejauh apapun kakiku melangkah rindu ini terlanjur menggerhana di relung jiwa.
Hingga kupastikan demi apapun itu, inginku cuma kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun