Sedekah Bumi sambil Tanam Pohon dan Lepas Satwa
Nganjuk - Kembali Komunitas Pecinta Sejarah Nganjuk atau Kotasejuk melakukan kegiatan penyelamatan sumber mata air. Kali ini, penyelamatan sumber mata air dilakukan di dua ubalan, Dusun Balu, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso.
Penyelamatan sumber mata air bertajuk "sedekah bumi" ditandai dengan penanaman ratusan bibit pohon hutan lindung dan pelepasan puluhan ekor burung di sekitar ubalan.
Menariknya, penanaman bibit pohon ini diikuti oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di Kabupaten Nganjuk. Diantaranya, Kepala Kejaksaan Negeri Nganjuk, Adminstratur Perhutani KPH Nganjuk, Kepala Dinas Parporabud Nganjuk, Danramil Rejoso, Polsek Rejoso, pengusaha, BRI cabang Nganjuk, petugas perhutani, pelajar, pramuka dan elemen masyarakat lain.
Para pecinta lingkungan tersebut bersama-sama mebawa bibit, mengendarai sepeda motor menuju ubalan yang berlokasi di tengah hutan jati.
Sebelum kegiatan penanaman bibit, didahului dengan syukuran dan pelepasan puluhan ekor burung Kutilang di lokasi ubalan.
Menurut keterangan pembina Kotasejuk, Firmansyah Subhan, kegiatan penanaman bibit pohon sengaja dilakukan di sekitar ubalan. Karena, di Nganjuk kondisi sumber mata air, banyak yang mengalami kritis. sehingga, ketersediaan air berangsur surut, bahkan banyak yang mengalami kering total. Tak heran, bila musim kemarau sering terjadi kekeringan, dan udara berubah panas.
"Kegiatan penyelamatan sumber mata air ini terus akan kami dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk. Terutama, di lokasi-lokasi lahan sebagai penyangga ketersediaan air," jelas pri yang juga menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Nganjuk ini, Sabtu, 28 November 2020.
Hal yang sama disampaikan, salah seorang pengusaha Nganjuk, Panito, menghijaukan hutan kembali merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga, setiap orang jangan hanya menebang saja, tapi juga ada kepedulian untuk menanam pohon kembali. terutama, di lokasi-lokasi sumber mata air dengan tanaman hutan lindung.