Hal ini terjadi berkaitan dengan perubahan kultur dalam mendengarkan lagu. Orang-orang di masa sekarang bisa bebas memilih lagu yang mereka mau dan mereka suka. Tidak lagi terkekang untuk secara terpaksa mendengarkan tiap lagu dari keseluruhan album demi menunggu antrean lagu yang benar-benar mereka suka.
Fenomena pemendekan durasi lagu pop kekinian diduga diakibatkan oleh dominasi aplikasi layanan streaming musik yang mengalami peningkatan popoularitas yang tajam dalam beberapa tahun terakhir.
Para musisi berlomba-lomba mencipta lagu yang "ramah streaming". Ini disebabkan oleh sistem pembayaran royalti musik ala media streaming yang didasarkan pada seberapa sering lagu dimainkan oleh para pengguna, bukan panjang-pendek durasinya.
Fenomena lain dalam industri musik yang diakibatkan oleh era digital ini adalah kini semua orang bisa memiliki kesempatan dan peluang yang lebih luas untuk menjadi seorang musisi.
Tapi lagi-lagi di balik kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh era digital ini, ada kualitas musisi yang terancam. Kini, untuk menjadi terkenal tidak perlu memilki karya yang berkualitas melainkan hanya membutuhkan promosi yang cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H