Mohon tunggu...
Sujendra Wijang Gurit
Sujendra Wijang Gurit Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa

Hobi saya berkebun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penerapan Metode Biopori pada Budidaya Tanaman Terong Unggu

3 Juli 2024   23:17 Diperbarui: 3 Juli 2024   23:28 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terong ungu tidak hanya menarik perhatian dengan warnanya yang memesona, tetapi juga menyimpan kekayaan gizi yang luar biasa di dalamnya. Dibalik kulit ungu gelapnya terdapat antioksidan kuat yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung. Kecantikan alaminya tidak hanya membuatnya populer di pasar, tetapi juga menginspirasi berbagai kreasi kuliner dari tumisan hingga hidangan panggang. Meskipun sedikit lebih mahal, terong ungu semakin menjadi pilihan favorit bagi mereka yang menghargai manfaat kesehatannya yang luar biasa.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Terong ungu menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin memanfaatkan ruang terbatas di perkotaan dengan cara kreatif. Dengan menanam terong ungu dalam karung bekas, Anda tidak hanya mengoptimalkan lahan yang terbatas, tetapi juga mendapatkan manfaat gizi yang melimpah dari hasil panen Anda sendiri. Karung bekas tidak hanya meminimalisir jejak karbon, tetapi juga memberikan solusi hemat ruang yang ramah lingkungan untuk pertanian urban. Jadi, selain menikmati keindahan dan manfaat kesehatan dari terong ungu, Anda juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan perkotaan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Penerapan biopori pada media yang ditaruh dalam karung bekas dapat menjadi solusi cerdas dalam pertanian terong di ruang terbatas, terutama di lingkungan perkotaan. Dengan membuat lubang biopori pada media tanam yang terletak dalam karung bekas, kita dapat menciptakan jalan untuk air hujan lebih mudah meresap ke dalam tanah di sekitar akar tanaman terong. Hal ini tidak hanya membantu dalam menjaga kelembaban tanah yang seimbang, tetapi juga mengurangi risiko genangan air yang dapat merusak tanaman.

Selain itu, lubang biopori juga meningkatkan aerasi tanah di sekitar akar terong, mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif. Dengan memanfaatkan biopori dalam karung bekas, kita juga dapat memasukkan limbah organik seperti kompos atau pupuk ke dalam lubang-lubang tersebut. Limbah organik ini akan diurai oleh mikroorganisme tanah, menyediakan nutrisi tambahan yang penting bagi pertumbuhan tanaman terong.

Secara keseluruhan, penerapan biopori pada media dalam karung bekas tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan air dan nutrisi, tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan dalam ruang terbatas di lingkungan perkotaan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Metode biopori memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan tanaman terong dengan cara yang beragam. Dengan membuka lubang-lubang vertikal di dalam tanah, biopori memfasilitasi penyerapan air yang lebih baik, memungkinkan tanaman terong untuk mengakses kelembaban tanah secara efisien tanpa risiko genangan yang dapat merusak akar. Selain itu, lubang biopori juga meningkatkan aerasi tanah, memperbaiki pernapasan akar dan meningkatkan penyerapan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Dengan memasukkan limbah organik ke dalam lubang-lubang biopori, seperti kompos atau pupuk organik, mikroorganisme tanah dapat mengurai bahan-bahan ini menjadi nutrisi yang tersedia secara langsung bagi tanaman terong. Hasilnya, pertumbuhan tanaman terong menjadi lebih cepat dan lebih kuat, dengan kualitas buah yang optimal pada saat panen. Selain itu, praktik biopori juga membantu dalam menjaga kelestarian tanah dengan mengurangi erosi dan meningkatkan daya tahan tanah terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah.

Selain itu, pengelolaan tanah yang lebih baik berkat biopori juga mengurangi risiko penyakit tanaman dan memperpanjang masa panen, menghasilkan hasil yang lebih melimpah dan konsisten dari waktu ke waktu. Dengan demikian, penerapan biopori bukan hanya mendukung produktivitas tanaman terong secara ekonomis tetapi juga mendukung pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun