Pertaubatan (bag 3)
Dwipangga yeusa muhammad,
Nama tenarnya adalah mat payau, preman licik beberapa tahun silam. Dengan sekujur tubuh penuh tato kenang-kenangan sebagai tanda. Pernah jadi pemain sabu, germo, dan bandar dadu, bahkan, merampok, menjambret serta mencuri
Memiliki beberapa lahan parkir hasil rampasan hingga kini
Lima kali keluar masuk bui karena hukum bisa dibeli
Lima anaknya dari lima istri, perempuan semua cantik-cantik, sayang semua istrinya mati
Di usianya yang sebayaku sempat mancari pesugihan dan kedigdyaan karena sudah jenuh.Tapi itu membuat  lima anaknya hampir terbunuh sebagai tumbal
Bosan diburu dan diawasi oleh reserse dan sipir itu-itu.
Belum lagi penghianatan komplotannya yang bertubi-tubi
Membuatnya kebingungan dan frustasi.
Berada di fase terendah dengan kondisi tak berdaya dan dijauhi
Ada keinginan bertaubat tapi malu pada diri sendiri
Apakah tuhan masih bisa mengampuni
Atas dosa-dosa yang diakui
Tetapi pertaubatan ia lalui dengan caranya sendiri
Tak ada kata terucap atau klarifikasi
Hanya perbuatan yang membumi, berusaha nrimo yang terjadi
Tak ada doa-doa yang ia rapal bukan karena tak mengerti
Bukan pula ia angkuh, tapi benar-benar pasrah menerima konsekuensi
#sujatra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H