Belumkah sadar kehadirannya yang dihadirkan ini?        Tentang si bilai yang tak kunjung pergi                           tak kuragukan rasa empatimu bertebaran seperti melati
Harumnya menembus ke relung hati
Cukup menghibur tangisan anak istri
Tetapi...ada yang janggal apakah disadari
Bendera yang kau bawa tak menyatukan kami
Itu bukan sang panji negeri, entah sampai kapan
Kau perlakukan kami seperti ini
Akankah menunggu sawah ladang tiada pematang?
Sampai air sungai luber menggenang,
memenuhinya menjadi kedung tempat ikan berbiak
Dan atau hingga langit mendekati ketiak
dari lengan tanganmu yang selalu menunjuk-nunjuk
agar orang lain terus bergerak, sementara
menenangkan diri sebenarnya lebih bijak
#sujatra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H