Mohon tunggu...
Sujatra
Sujatra Mohon Tunggu... Guru - Kukasa

Aku hanya angin di ujung ilalang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pilar-Pilar Langit

23 November 2021   22:07 Diperbarui: 23 November 2021   22:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pilar pilar langit,


Dalam jernih penglihatan kosongku
Bangunan-bangunan tua terrakota
Menjadi pilar-pilar langit
Membuat peraduan sukmaku cemburu
Dalam cerita hitam nan kelam
Ini dimensimu, dimensi semu
Dunia yang kau cipta di selaksa nafas nan fana
Kami yang memandangmu dari sini
Dari negeri zamrud terkubur lumpur
Negeri yang tertidur tak kunjung sadar
Para ksatria terpapar api angkara
Pemimpin-pemimpin pongah sontoloyo
Topeng-topeng khianat dimana-mana
Di sini di jaman republik monarki
dengan tangan-tangan menggurita
Demi tersohornya sebuah nama
Tetapi aku dan hanya seribu kawan
Akan membawa kembali jiwa-jiwa yang jawa
Menjadikan pribadi-pribadi yang njawani
Atas kesadaran diri...
Kembali kembali dan kembali
Kepada adiluhung sejatinya negeri

#sujatra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun