Mohon tunggu...
Sujatra
Sujatra Mohon Tunggu... Guru - Kukasa

Aku hanya angin di ujung ilalang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki di Bawah Bulan

19 November 2021   10:44 Diperbarui: 19 November 2021   12:02 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki di bawah bulan

Namanya paimin, berharap melihat tuhan
Setiap terang cahaya bulan
pertanyaannya selalu menggema
Pada dinding-dinding telingaku,
Kepercayaannya tentang pencipta
Menghardik purnama yang datang tiba tiba
"Hadirmu ada yang menghadirkan,
Indahmu ada yang menciptakan,
Terangmu ada yang membuat terang,
Hilangmu ada yang menghilangkan,
Aku ingin melihatmu tuhan"
Lantas dengan apa aku berbahasa
Bahwa Dia tak terjangkau dengan akal
Jauh tanpa jarak, dekat tanpa sekat
Tak terwakilkan hanya dengan nama dan sebutan
Tak bisa ditebak dan diatur dengan do'a-do'a
Tak bisa dicari di atas kubah dan menara,di mana-mana
Hanya bisa dirasa, rasa di atas segala rasa
Rasa ketika diri berada di titk nadir
Titik paling rendah yaitu (sujud) tanah

#sujatra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun