Mohon tunggu...
abid sujatmiko
abid sujatmiko Mohon Tunggu... -

Penulis adalah seorang mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Timur. Hobinya olahraga, menyanyi, dan penggemar lawak.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Puisiku

2 Maret 2014   05:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Relief rindu

Seperti relief pada kuil cinta itu

Kehidupan yang kian berlalu

Menangkap percakapan sepasang merpati

Desir lirih angin melantunkan tembang-tembang rindu

Menyapu samudera hati menusuk kalbu

Rindu pujaan hati namun tak kunjung luluh

Menyingkap seribu rangkaian cerita

Sampai kapan aku akan terdiam di balik cadar itu

Sedang, jala cinta yang kau hempaskan

Selalu menghantui di siang malamku

Tahukah kamu . . .

Aku rindu celoteh kecilmu . . . manis tuturmu . . .

Lembut belaian kasih sayangmu . . .

Sampai kapan mahkota rinduku membeku

Tiada sekat namun terasa haru

Seperti relief pada kuil cinta yang berdebu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun