Mohon tunggu...
Sujanarko 10
Sujanarko 10 Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya adalah sekumpulan tulang yang ingin belajar tentang arti kehidupan melalui tulisan. Ya, tulisan yang semoga memberi maanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Maaf, Salah Alamat!

16 Januari 2016   10:32 Diperbarui: 16 Januari 2016   11:01 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada tanggal 14 Januari 2016 sekitar pukul 11:00 WIB, saya dikejutkan dengan sebuah berita yang menyebutkan bahwa telah terjadi ledakan bom di Sarinah, Jakarta. Berita itu saya baca dibeberapa timeline di media sosial. Beberapa menit kemudian, buru-buru saya menuju ruang tengah untuk menyalakan televisi agar tahu kebenarannya. Ya, jujur saja saya tidak berani berspekulasi lebih jauh dengan berita di sosial media karena takut berita tersebut HOAX. Setelah memencet tombol power televisi, saya benar-benar tercengang waktu melihat...televisi saya ternyata rusak. #Eh sory2 saya bercanda.

Beberapa stasiun televisi, langsung membuat acara Breaking News dan meliput situasi secara langsung ditengah kejadian. Bahkan di twitter tanda pagar (tagar) #PrayforJakarta jadi tranding topik. Beberapa jam kemudian muncul tagar #KamiTidakTakut. Sejurus kemudian, meme-meme dan joke-joke lucu bermunculan untuk menanggapi aksi teror ini. Berikut saya kutip beberapa meme tersebut :

- “Yang kasihan itu pada waktu bom meledak, melintas pedagang roti. Saking kagetnya, gerobak rotinya tumplek. Datanglah polisi. Karena ada peristiwa ledakan, si polisi bicara dengan membentak-bentak: 'ADA APA INI????' Karena takut, si tukang roti menjawab: ‘Ada keju, ada coklat, ada strawberry’…

-“Breaking news: Barusan ada yang nembak di lobby Hotel Kempinsky….. Tapi ditolak …( Cewenya bilang: mending kita temenan aja)”

- “Di daerah Ciledug juga baru saja terdengar ledakan keras beruntun bertubi-tubi. Bunyinya keras terdengar dari kejauhan. . . . Disinyalir rombongan besan sudah datang.”

Bahkan ada juga yang justru sibuk mengomentari foto polisi ganteng dan muncullah tagar #kaminaksir. Sepertinya para anggota teroris ini gagal menciptakan teror di Indonesia. Bagaimana tidak? Lha wong di Paris, Prancis saja waktu terdengar ledakan di dekat stadion State de France, semua orang yang waktu itu menonton laga persahabatan antara Prancis lawan Jerman (kalau tidak salah) berhamburan mengamankan diri dengan masuk ke dalam lapangan dan menjauh dari sumber suara. Lhah di Indonesia? Orang-orang malah pada mendekat ke sumber suara!
"Saya kira itu suara petir," begitu tanggapan tukang sate waktu ditanya tentang alasan dia yang lebih memilih untuk terus mengipasi satenya dibanding melarikan diri sesaat setelah terjadi ledakan.

Meskipun pada akhirnya orang-orang yang berkumpul itu langsung berlari setelah mendengar suara tembakan. Tapi toh mereka tetap setia di tempat untuk melihat proses berlangsungnya baku tembak antara polisi dan teroris. Kejadian tersebut sempat memunculkan sebuah meme, “Hanya di Indonesia! Polisi aja ngumpet di belakang mobil. Ini sipil malahan nonton di sampingnya … dikirain lagi syuting film”

Ya, inilah negeriku. Negeri terbangsat dimata ISIS yang konon bertanggung jawab atas kejadian teror ini. Alih-alih menciptakan rasa takut yang menjadi tujuan utama mereka, yang ada mereka malah dianggap salah alamat. Ya, salah alamat karena sebenarnya mereka 'Disuruh ke Suriah malah ke Sarinah.'
*****
Secara pribadi, saya mewakili anggota keluarga mengucapkan turut berbela sungkawa atas ledakan bom yang menewaskan 2 orang dan beberapa orang yang lainnya luka-luka. Semoga amal ibadah diterima disisiNya. Aamiin.

Cepu, 16 Januari 2016

Tulisan ini saya tulis untuk hiburan semata. Semoga terhibur. Dan tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun