Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Small Action Lebih Mujarab Benahi Perkeretaapian

26 November 2014   03:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Oleh; Akhmad Sujadi

Small Action atau aksi-aksi kecil yang dilakukan semua insan dari pimpinan hingga karyawan akar rumput berhasil merubah wajah pelayanan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) - PT. KAI dan dapat  keluar dari masalah buruknya pelayanan. Keberhasilan itu setelah  semua insan perusahaan di atas jalan baja itu melakukan recovery berbagai persoalan internal dengan sentuhan  ringan merasuk ke sanubari karyawan KAI yang berujung pada membaiknya kinerja keuangan,  pelayanan.

Perusahaan BUMN ini berhasil keluar dari angka merah penilaian kinerja keuangan  setelah kepemimpinan dipegang duet Ignasius Jonan sebagai Dirut dan Sulistyo Wimbo Hardjito sebagai Direktur Komersial periode 2009-2014.Hampir tiga tahun internal dibawah komando Jonan, panggilan Ignasius Jonan yang kini Menteri Perhubungan memimpin PT. KAI dengan diam menyelesaikan berbagai persoalan internal yang rumit. Kalau dibuat pareto untuk menentukan prioritas penanganan, semua bermasalah. Jadi tidak ada jalan lain selain small action big impac. Sentuhan kecil berdampak besar.

PT. KAI baru mengekspose ketika hasilnya sentuhanya   sudah nyata dapat dilihat dan dirasakan langsung para penumpang. Bagaimana kiat KAI mengentaskan diri dari pelayanan yang buruk, menyelesaikan ketidaktertiban penumpang tanpa tiket yang sudah menjadi mafia bertahun-tahun? Pedagang asongan yang sudah beranak pinak? dan  berbagai persoalan internal yang berdampak pelayanan yang buruk.

Kondisi buruk pelayanan KAI pada waktu itu  telah memicu jajajaran pemerintah yang bertanggung jawab pada kinerja PT. KAI berkeinginan  merubah perusahaan jasa pelayanan yang baik kepada pelangganya. Sejumlah aksi telah dilakukan, salah satunya membentuk "Tim Revitalisasi Perkeretaapian" yang anggotanya  sejumlah pejabat di Kementerian Perhubungan, para pejabat PT. KAI, para pakar perkeretaapian, pengamat perkeretaapian dan juga bantuan teknis dari Bank Dunia dengan berbagai modul pelatihan di sejumlah negara maju. Hasilnya perkeretaapian yang dioperatori PT. KAI waktu itu masih belum memberikan wajah pelayanan sesuai harapan.

Salah satu anggota Tim revitalasasi perkeretaapian Tjuksukardiman yang saat ini menjadi Rektor Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi  (STMT) Trisakti Jakarta ini mengungkapkan keberhasilan PT. KAI, usai acara Fokus Group Discussion (FGD) "Peran PT. Pelni Mempromosikan Wisata Bahari Sepanjang Jalur Trayek Kapal Pelni" Selasa (18/11) di Aula Gedung Pelni Jl. Gajah Mada nomor: 14 Jakarta Pusat.

Pak Tjuk, demikian biasa dipanggil menambahkan seusai menjadi pembicara di FGD. Ia meminta waktu kepada forum untuk menyampaikan keberhasilan PT. KAI karena peran Sulistyo Wimbo Hardjito yang menjadi Direktur Komersial waktu itu.  "Saya percaya kepada Pak Wimbo PELNI akan berhasil dibenahi dan akan menjadi perusahaan yang lebih baik kinerjanya. Terobosan Wisata Bahari yang digagas sangat baik dan akan meningkatkan performa pelayanan," kata Rektor STMT Trisakti yang pernah menjabat Komut PT. PELNI.

Kami saat itu, lanjutnya terlibat dalam Tim Revitalisasi perkeretaapian, namun mohon maaf belum berhasil menata KAI. Tim revitalisasi perkeretaapian ada beberapa Modul pelatihan yang sudah diikuti sejumlah karyawan belum mampu diaplikasikan untuk merubah PT. KAI,  sehingga wajah pelayanan perushaan di atas jalan rel itu tidak berubah. Perubahan wajah pelayanan justru bukan dengan konsep Tim Revitalisasi, namun dengan konsep small action big impact. Sentuhan atau gerakan aksi kecil dilakukan semua lini, semua karyawan, maka hasilnya akan besar, terasa dan menjadi kekuatan besar dalam perubahan.

Kumpulan aksi semua insan KAI untuk disiplin, untuk menegakkan aturan, untuk bekerja lebih baik,  untuk memberikan pelayanan dan sejumlah aksi telah berwujud nyata. PT. KAI yang sebelumnya pada 2008 rugi Rp 80 milyar, kini telah menjadi perusahaan yang untung. Pendapatan PT. KAI pada 2009 Rp 4 triliun, semester I 2014' telah mencapai Rp 5 triliun. Itulah salah satu dampak small action big impac yang terbukti ampuh. ####

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun