Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perjuangan Pelni Melawan Perokok di Atas Kapal

14 September 2014   15:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:44 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Akhmad Sujadi

Meskipun manusia dewasa umumnya tahu bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang lain, hoby membakar tembakau berbungkus ini terus dilakukan orang yang telah kecanduan. Rokok mendekati narkotika membuat orang kecanduan. Namun demikian perokok tetap banyak.

Berbagai usaha pemerintah, lembaga dan penggiat anti rokok terus melakukan kampanye anti rokok. Peraturan terbaru Menteri Kesehatan pabrik rokok harus memasang gambar mengerikan akibat merokok, namun tetap saja perokok tetap saja belum mampu mengurangi jumlah perokok.

Perokok umumnya jorok, tidak tahu di mana dia harus merokok. Perokok umumnya cuek lingkungan, meskipun di sekitarnya ada anak kecil, orang tua dan mungkin anak-anak itu keluarga sendiri, mereka tetap merokok tanpa peduli akibatnya.

Kapal Pelni hampir 70 prosen kelas ekonomi. Beberapa dek Kapal yang merangkai nusantara dan menyatukan Indonesia ini dalam proses transformasi. Pelni sedang berjuang membenahi dirinya dengan melawan penghambat dari internal maupun eksternal yang dapat mengancam kematian Pelni. Jika semua ini dibiarkan, maka Pelni tidak bisa diselamatkan.

Salah satu perjuangan Pelni dalam pelayanan yaitu menciptakan keramah tamahan kepada penumpang. Sebelumnya Pelni cuek dengan penumpang ketika memasuki kapal, cuek dalam pelayanan perjalanan. Namun sudah sekarang sudah mulai berbeda. Para ABK mulai dilatih untuk memberikan senyuman tulus kepada semua penumpang.

[caption id="attachment_359119" align="aligncenter" width="500" caption="kondisi dalam kapal yang meriah dan guyup (foto:othervision.wordpress.com)"][/caption]

Tidak hanya senyum ditanamkan dalam jiwa pelayanan Pelni, tetapi mereka diberikan pelatihan lainnya agar mereka terampil dalam melayani.  Para Nahkoda, Mualim, dan ABK dilatih oleh Hospitility PT. KAI yang telah berhasil meningkatkan performa pelayanan di stasiun dan di atas KA.

Hospilitility PT. KAI ditularkan ke Pelni karena sama-sama BUMN transportasi. Bedanya KAI melayani kendaraan terpanjang di darat, Pelni kendaraan terbesar di laut. Untuk menciptakan kehandalan, keamanan, keselamatan berlayar Pelni sedang berbenah di semua lini.

Kembali ke pelayanan kelas ekonomi, salah satu masalah serius pada pelayanan ini adalah menertibkan perokok yang seenaknya mengepulkan asap rokoknya. Perokok aktif yang suka melupakan diri dengan lingkungan ini tak dilewatkan Pelni dalam pembenahan pelayanan di atas kapal selama perjalanan..

Di dinding kapal kelas ekonomi mulai ditempel tulisan larangan merokok. Kemudian juga dikumandangkan informasi larangan merokok. Tak kalah penting penegakan sanksi bagi perokok yang kedapatan sedang merokok bukan pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun