Oleh; Akhmad Sujadi
Ribuan orang ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ada sebagian orang berusaha dengan berbagai cara agar dapat diterima menjadi PNS. Bahkan sudah ratusan orang tertipu gara-gara ingin menjadi PNS.
Daripada tertipu, lebih baik modal untuk suap atau nyogok jadi PNS, kita jadikan modal usaha. PNS seolah satu-satu pekerjaan yang menjanjikan, motivasi menjadi PNS rata-rata ingin mengabdi, mendapat gaji tetap dari sumber APBN dapat pensiun.
Dalam perjalanan setelah jadi PNS, seseorang terkadang tergiur hidup mewah, ingin melebih orang kebanyakan, akhirnya terjerat penyimpangan. Jadi PNS jangan diidam-idamkan seolah tidak bisa kerja tidak bisa makan karena tidak jadi PNS.
Bagi anda yang gagal menjadi PNS, ada baiknya anda mencoba usaha. Tekadkan diri dan laksanakan segera. Tidak ada keahlian dan modal itu sering jadi keluhan, tapi sudah banyak buku, seminar dan berbagai lembaga memberikan pelatihan, bahkan ada yang gratis.
Pengalaman saya berikut ini mungkin dapat menjadi motivasi para calon wira usaha muda kreatif dan mandiri. Bagi calon PNS itu suatu kehormatan, ingat jadi PNS bukan ladang mencari kekayaan.
Mental karyawan beda dengan pengusaha sektor riil. Sebagai karyawan berkewajiban melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Pegawai tidak pernah memikirkan modal, pengembangan, untung rugi dan resiko perusahaan. Karyawan tahunya setiap bulan terima gajian
Saya bersama keluarga sudah setahun lebih menekuni usaha kecil mikro, dengan beberapa usaha; Tahu Cripsi, Bakso Kuah Segar Mama Uti, Kios pakaian, usahapenggemukan sapi dan kemarin membikin es durian. Agar usaha ini berjalan baik istri dan anak-anak kami libatkan.
Sebagai wirausaha beda dengan karyawan, ketika masih aktif jadi pegawai, harapan setiap bulan terima gaji. Ketika wirausaha bagaimana memproduksi, mengemas, dan memasarkan produk agar dagangan kita laris dapat memenuhi semua kewajiban dan dapat berbagi.
Karena wirausaha, tentu kami memberdayakan sejumlah orang untuk suply bahan, distribusi dan pemasaran. Memberdayakan orang tentu harus memilih orang-orang yang memiliki jiwa dan pemikiran yang sepaham, mau bekerja sama, punya jiwa penjual dan tidak bermental karyawan pegawai.
Penyamaan persepsi ini penting sebelum karyawan bergabung. Dengan penyamaan persepsi, pemahaman produk dan cara penjulan, Insya Allah usaha akan berhasil.