Rabu, 9 Maret 2016 merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia dan PT. Pelni. Perusahaan BUMN Transportasi Laut terbesar di Nusantara ini dipercaya pemerintah dalam rangka Ekspedisi Maritim dan memeriahkan peristiwa alam yang jarang terjadi, Gerhana Matahari Total (GMT) 2016, di Kepulauan Bangka Belitung.
PT. Pelni (Persero) memiliki Kapal Kelud, kapal terbaik di kelasnya dan layak ditawarkan untuk menyelenggarakan kegiatan eskpedisi Maritim bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman & Sumber Daya untuk mengangkut sekitar 1.100 orang rombongan dari Kemenko Maritim. Pelni menyediakan armada terbaiknya yang telah berpengalaman dalam menghadirkan event nasional di atas kapal, yaitu KM Kelud.
KM Kelud merupakan satu dari 25 kapal penumpang milik Pelni dengan kapasitas 2000 orang. Sebagai kapal angkutan penumpang reguler, KM Kelud hadir setiap hari Jumat di Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengangkut penumpang tujuan Tanjung Balai Karimun, Batam dan Tanjung Belawan Medan (PP). Sebagai kapal yang kerap menjadi lokasi event, KM Kelud telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang. Ada ruang meeting, minigym, minimarket, joggingtrack dan fasilitas kamar sekelas hotel berbintang.
KM. Kelud GMT berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Selasa (8/3) siang dan tiba di Pelabuhan Tanjung Batu, Belitung sekitar pukul 05.00. Setelah rombongan mengikuti Ekspedisi Maritim dan Tour Belitung, KM. Kelud kembali ke Jakarta pada Rabu (9/3) sekitar pukul 17.00. Menempuh pelayaran sekitar 13 jam, para penumpang dapat menikmati hiburan live musik dengan band ternama, Play Ground, anake game dan Joggingtrack.
Saat keberangkatan dan kepulangan dari dan ke Bangka Belitung para peserta dapat menikmati pula sunset dan sunrise dari Top dek di atas Kapal. Sensasi meilhat matahari terbenam dan matahari terbit dari atas kapal jauh lebih indah dibanding di daratan. “Dari atas kapal tidak ada bangunan yang menghalangi sunrise atau sunset. Akan menjadi pengalaman unik sepanjang hayat. Fasilitas di atas kapal juga lengkap ada minimart, Minigym, Playgorun dan live musik.”
Kemenko Maritim mengajak lebih dari 70 wartawan dari dalam dan luar negeri baik TV, Radio, online dan media cetak. Selain wartawan ada 700 pelajar dari sekolah terbaik SMU se-Jabodetabek. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, ilmuwan, astronom dan berbagai lapisan masyarakat yang diundang Kemenko Maritim. Selepas dilepas Menko Maritim Rizal Ramli di Dermaga Tanjung Priok, Jakarta, KM. Kelud mulai meninggalkan Jakarta, Selasa sore sekitar pukul 15.30 menuju Belitung.
Dalam perjalanan, acara diisi Forum Group Discussion (FDG) kemaritiman yang membahas potensi dan kekayaan bawah laut Indoenesia yang belum diekplorasi. Acara FGD digelar di ruang meeting Dek 7 yang dilengkapi pula dengan Wifi dari Telkomsel. Kemudian ada pula kursus singkat fotografi . Digelar pula pertunjukkan live musik di Dek 5 untuk para pelajar dan di Dek 6 untuk tamu undangan. Kursus singkat fotografi berlangsung di Dek 6. Antuiasme peserta yang umumnya pertama kali naik kapal memberikan harapan dan semangat cinta bahari untuk membangun Indonesia menuju terwujudnya nawacita dan poros maritim dunia.
Tiba di Perairan Belitung sekitar jam 04.00 pagi, kapal berlabuh di sekitar Pulau Lengkuas. Di sekitaran Pulau tempat Mercusuar itu, kapal memposisikan diri untuk dapat mengambil gambar terbaik bagi media, menyaksikan Gerhana Matahari Total dari Top Dek, dan dek kanan posisi kapal.
Sementara sebelum GMT menyelimuti Bumi, umat muslim di atas KM. Kelud melakukan Sholat sunah Gerhana di Masjid Al Azhar di Dek 7 Buritan Kapal. Sholat berlangsung khusyu, dan khotbah sangat menyentuh jiwa dan hati jamaah. Para jamaah pun tak kuasa menhan haru atas kebsesaran Allah, Tuhan pemilik dan penguasa alam semesta.
Usai Sholat Gerhana mereka bergegas menuju Top Dek, Dek 7 kanan untuk para pelajar. Detik-detik GMT dari atas KM. Kelud membawa sensai luar biasa dan membuat merinding dan haru peserta. Ketika bulan mulai menutup Matahari dan Bumi mulai gelap, gema takbir menggema dari Top Dek. “Allahu Akbar. Allahu Akbar. Subhanallah...terus menggema selama beberapa menit. Begitu Matahari muncul kembali, sorak gempita memecah suara hening. Mereka bersalaman sambil memuji kebesaran Tuhan.