Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

MRT dan LRT Modal Millenial Mengubah Budaya Transportasi Ibu Kota

31 Desember 2018   08:54 Diperbarui: 31 Desember 2018   09:57 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggunakan Kereta bawah tanah di Perancis (dokpri)

Sejak diundangkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, sejak itu pula mulai muncul perusahaan perkeretaapian swasta di Indonesia. Transportasi berbasis rel di negeri ini bermula dibangun swasta antara Semarang-Tanggung sejauh 26 km, kemudian berkembang di Pulau Jawa, dibangun di  Sumatera, Madura dan bahkan pernah pula di Sulawesi sebelum dipindahkan ke Burma oleh penjajah Jepang waktu itu.

Peran swasta dalam pembangunan transportasi berbasis rel telah dibuka oleh pemerintah dengan lahirnya UUKA No. 23/2007. Undang-undang yang disyahkan dan diundangkan pada masa pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, belum serta merta swasta tertarik dan mulai membangun perkeretaapian di Indonesia.

Warga Jakarta telah mendengar, mungkin ada yang pernah melihat pembangun  Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Moda Raya Terpadu Jakarta. MRT merupakan sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan rel listrik. MRT Jakarta sebagian relnya ada didalam tanah dan sebagian yang lain melayang dari patung Senayan hingga di Lebak Bulus.

Stasiun MRT Jakarta (sumber : Jawa Pos)
Stasiun MRT Jakarta (sumber : Jawa Pos)
Selain MRT, kita juga mendengar, melihat, bahkan, mungkin  sudah ada yang  pernah mengikuti ujicoba Light Rail Transit (LRT), sebuah sistem angkutan cepat dengan kereta api ringan.  MRT dan LRT sama-sama transportasi  berbasis rel. Kedua transportasi massal ibu kota ini  akan dioperasikan di  tahun 2019.  

Pembangunan MRT dan LRT juga dibiyai negara melalui pinjaman ke pemerintah Jepang dan pendanaanya dibiayai pemerintah pusat dan pemerintah DKI Jakarta. MRT dan LRT Jakarta keduanya dikelola  BUMD, perusahaan berbentuk PT  tersebut milik Pemda DKI.  MRT merupakan perusahaan baru yang didirikan pada 17 Juni 2008. Sedangkan LRT akan dioperikan PT LRT, anak perusahaan  PT Jakarta Propertindo.

Pembangunan MRT dan LRT sebagai transportasi massal modern di ibu kota ini  merupakan upaya pemeritah mengurangi pengguna kendaraan pribadi. Dengan transportasi yang modern, cepat dan nyaman diharapkan dapat mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum.  

Integrasi Transportasi 

Sementara sebelumnya jaringan kereta rel listrik (KRL) di Jakarta telah hadir sejak 25 April 1925 pada lintas Tanjung Priok-Mestercornelis, Jatinegara, jalur lingkar KRL Jakarta dan Manggarai-Bogor. Pada awalnya KRL berbodi kayu tersebut ditarik lokomotif listrik. KRL  bersama Trem di Jakarta dulu menjadi cikal bakal kereta api perkotaan dan ke kota penyangga.

KRL Jabodetabek yang telah memperluas jaringan ke Rangkasbitung dan Cikarang saat ini menjadi tulang punggung transportasi ibu kota dan kota-kota penyangga Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang dan Banten. KRL  Jabodetabek berfungsi untuk mengangkut orang dari tempat tinggal ke tempat kerja dari daerah penyangga ke Jakarta dan sebaliknya.

Sumber : mediaindonesia.com
Sumber : mediaindonesia.com
Untuk transportasi berbasis rel ke daerah penyangga ibu kota, saat ini pemerintah juga sedang membangun infrastruktur LRT Jabodetabek dari Cawang ke Cibubur dan Cawang ke Bekasi Timur. LRT Jabodetabek akan memiliki fungsi sama dengan KRL, melayani warga dari tempat tinggal ke tempat kerja di Jakarta. Trans Jakarta, MRT dan LRT Jakarta ke depan akan menjadi sarana tarnsportasi di dalam kota Jakarta untuk mengangkut penumpang dari KRL dan LRT Jabodetabek.

Infrastruktur MRT Jakarta  fase I dari Lebakbulus-Hotel Indonesia sebagian melalui jalur layang,  dan sebagian yang lain melalui terowongan bawah tanah. Sementara infrastruktur fase I LRT Jakarta sudah terbangun dari Kelapa Gading ke Velodrom, Rawamangun sejauh 5,8 km. Kedua transportasi ini akan menjadi  gaya hidup para millenial ibu kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun