Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berburu Tiket Kereta Api Lebaran Dimulai

16 Maret 2018   08:06 Diperbarui: 16 Maret 2018   08:44 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dokumen pribadi

Lebaran akan terus berulang sepanjang budaya warisan nenek moyang itu masih melekat dan diteruskan generasi muda sebagai penerus kebudayaan orang tua. Meskipun generasi telah berganti, dan telah lahir generasi milenial sekali pun, toh hingga saat ini budaya perayaan lebaran di kampung halaman masih dominan bagi warga Jawa Timur, Jawa Tengah,  Jawa Barat dan warga di Nusantara  yang tinggal di kota besar, khususnya Jakarta dan Bandung sebagai tempat perantauan warga dari berbagai suku di Indonesia.  

Hal yang paling dibutuhkan warga ketika menghadapi masa lebaran adalah masalah ketersediaan angkutan. Transportasi untuk memobilisai masayarakat yang akan pulang bersamaan dalam waktu tertentu dalam jumlah besar. Pemudik memang  dapat memilih menggunakan kendaraan pribadi, bus, travel, kereta api, pesawat atau naik sepeda motor. Pilihan transportasi ditentukan oleh kemauan, kemampuan luarga masing-masing yang akan mudik ke kampung halaman.

Salah satu transportasi pilihan utama masyarakat untuk mudik  adalah kereta api (KA). Tranportasi terpanjang di dunia ini menjadi pilihan karena daya muatnya banyak, aman dan nyaman bagi para penggunanya. Terlebih setelah PT. KAI bertransformasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Selain kereta apinya nyaman, dalam pemesanan tiket bisa dilakukan dengan sentuhan jari setelah PT. KAI membenahi  IT, sehingga masyarakat tinggal sentuh HP,  tiket sudah ditangan.

PT. KAI telah membuka pemesanan tiket lebaran 1439 H tahun 2018 untuk keberangkatan 3 bulan sebelum hari lebaran. Calon pemudik Lebaran sudah dapat memesan tiket KA untuk perjalanan 3 bulan ke depan. Pemesanan tiket KA yang sudah dibuka sejak Jumat (16/3) dini hari diserbu calon pemudik. Ribuan orang rela begadang di depan komputer, laptop dan HP untuk mengakses tiket sesuai kebutuhan untuk mudik menjelang lebaran. Sebagian dari mereka sangat mudah, cepat mendapatkan tiket. Sebagian ada yang berjuang karena cukup kesulitan mengakses tiket dan ada yang kecewa karena belum mendapatkan tiket mudik sesuai keinginannya.

Sejak dirombak Iganius Jonan lima tahun silam, tiket KA telah berubah menjadi sangat mudah diakses. Pada masa sebelumnya tiket kereta api harus dibeli di stasiun atau agen-agen yang bekerjasama dengan PT. KAI. Untuk keberangkatan dari Jakarta, pada masanya Stasiun Gambir, Pasarsenen, Jakartakota, Tanahabang, Bekasi, Jatinegara dan pusat reservasi tiket Juanda merupakan pusat-pusat pembelian tiket. Mereka harus antri sejak sore sebelum loket dibuka pada pukul 00.00 pada hari yang ditentukan.

Antrian di stasiun-stasiun mengular. Tua muda, laki perempuan rela duduk lesehan di koran untuk mendapatkan tiket. Kini sistem telah berubah. Antrian di stasiun diganti  cukup antri di rumah, di warnet atau sambil kongko-kongko bersama teman dan saudara. Dulu para bos bisa nyuruh pembantu atau saudara untuk antri tiket di stasiun, sekarang bos dapat ikut pesan sendiri atau pesan bareng sama istri dan anak beramai-ramai melalui HP. Perubahan teknologi tiket telah mengubah gaya hidup dan budaya bangsa.

Meskipun dari segi proses tinggal sentuh dengan jari, para calon pemesan juga harus menyiapkan dana untuk mudik jauh-jauh hari. sebelum memencet tombol komputer, laptop atau HP harus disiapkan dulu ketersediaan dana di tabungan atau kartu kredit, nomor identitas agar ketika kita dapat masuk untuk pesan tiket segala kemudahan terdukung oleh data dan uang untuk ditransfer ke operator tiketing atau ke PT. KAI. Meskipun dapat akses kalau ketersediaan dana dan identitas tidak disiapkan Anda dipastikan gagal mendapatkan tiket.

Cara membeli tiket jaman dulu dan sekarang tidak berbeda, sama-sama harus mengisi  formulir pesanan, bayar dan mendapatkan tiket. Hanya saja dengan sistem online semua tidak perlu pakai kertas, tidak harus dibayar dengan uang tunai, namun dapat dibayar dan diperoleh pada hari itu juga dengan sistem yang serba modern. Kalau sistem manual, ketersediaan tiket dan tempat duduk sulit diketahui sebelumnya, sistem online bisa diketahui sebelum kita melanjutkan akses di HP sudah ada info apakah tiketnya masih atau sudah habis.

Perburuan tiket KA akan terus berlanjut hingga setidaknya 10 hari ke depan. Warga yang akan berangkat di hari berikutnya akan mulai antri hari berikutnya. Semua harus siaga di tengah malam. Segala kemudahan telah di depan mata. Kitalah yang menentukan ambil tiket sekarang atau kemudian. Semua terserah sesuai rencana Anda. Selamat berselancar mencari tiket KA. Jangan lupa puasa dulu sebelum lebaran tiba. ****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun