Gerai "Rumah Kita" di Kabupaten MTB, merupakan pusat logistik yang dikelola Kementrian BUMN melalui PT. Pelni (Persero) bekerja sama dengan BUMD Â PT. Kalwedo Kidabela, dimaksudkan untuk mendukung pencapaian tujuan program Tol Laut yaitu menjaga ketersediaan stok dan menekan disparitas harga.
Barang pokok dan penting bagi masyarakat di Kabupaten NTB  merupakan kebutuhan berharga bagi pemerintah dan masyarakat  sebagai daerah di pulau terluar RI. Di tengah tantangan pembangunan ekonomi daerah yang beranjak membaik, tingginya angka kemiskinan masyarakat, maraknya praktek monopoli perdagangan oleh kelompok kapitalis di negeri ini, kehadiran gerai " Rumah Kita" akan menawarkan alternatif harga barang pokok dan strategis yang terjangkau bagi masyarakat ini, dapat saya kategorikan sebagai sebuah anugrah dari TUHAN bagi masyarakat di Tapal batas Selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Betapa sangat mengherankan lanjut Wakil Bupati, program Tol Laut  telah  terlaksana di Kabupaten MTB sejak bulan April 2016,  dan hampir memasukin tahun ke III. Dengan dana  milyaran rupiah dari  subsidi pemerintah, pada kenyataan-nya hanya dinikmati oleh para pedagang baik distributor atau sub, distributor maupun pengecer dan sama sekali belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Program Tol Laut seyogyanya untuk mensejahterakan masyarakat, ternyata hanya dimanfaatkan untuk kepentingan kaum kapitalis sehingga yang kaya makin  kaya dan yang miskin makin miskin dan tertindas "Dengan hadirnya gerai "Rumah Kita" diharapkan menjadi sebuah alternatif yang baik bagi masyarakat untuk dapat menikmati program Tol  Laut, dengan Motto :"BUMN Hadir Untuk Negeri", melalui sinergitas terpadu antara BUMN dengan BUMD, dan BUMDes, masyarakat MTB dapat merasakan kehadiran pemerintah.
Agustinus Utawaly berharap agar program dteruskan, dilanjutkan  dan di tingkatkan sampai keseluruh Desa dan Dusun di wilayah Kabupaten MTB. "Bukan  terbatas pada BUMDes saja, tetapi Koperasi dan Usaha masyarakat lainya dapat mendukung program yang baik ini, agar segera kita akhiri praktek monopoli dari kaum kapitalis di negeri  ini, sehingga tercipta persaingan usaha yang sehat dan berkeadilan sosial untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," Terang Agustinus.
Selanjutnya saya berpesan kepada  pengelola Gerai" Rumah Kita",  termasuk Badan Usaha Milik Desa,  agar bekerja dengan jujur dan penuh semangat. Tidak monopoli serta mencari keuntungan yang sewajarnya saja. Ciptakan iklim Usaha yang sehat dan kompotitif agar terwujud sistem tata niaga barang dan jasa yang sehat pula. Dengan demikian akan terbuka lebar sumber-sumber Usaha baru bagi masyarakat.
Meningkatnya produktifitas masyarakat pada akhirnya akan tercipta daya saing usaha dan daya saing produksi serta daya saing daerah yang semakin unggul. Sebab melalui daya saing daerah yang  unggul itulah akan berdampak pada penurunan angka kemiskinan, penurunan angka pengangguran, dan penurunan angka gizi buruk untuk menuju masyrakat Maluku Tenggara Barat yang cerdas, sehat,berwibawa dan mandiri
"Atas nama pemerintah dan masyarakat kabupaten MTB  saya menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan program "Rumah Kita"  di Saumlaki Kabupaten MTB .Terima Kasih dan penghargaan yang setinggi tingginyadan patut saya sampaikan kepada menteri BUMN RI melalu manajemen PT Pelni (Persero), PT Sarana Bandar Nasional , PT Sarana Bandar Indotrading yang telah Bekerja sama membantu Pemerintah Daerah Kabupaten MTB. Tak lupa PT Geraha Aska salah  satu Badan Usaha Milik Swasta yang bekerja sama dengan BUMD PT Kalwedo  Kidabela guna membantu Pemerintah dan masyarakat di kabupaten  MTB. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H