Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berharap Ada Rute TransJakarta Masuk Pelabuhan Tanjung Priok

22 Februari 2018   07:09 Diperbarui: 22 Februari 2018   10:50 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sederhana sementara (Foto Dok. Trans Jakarta)

Katno (nama samaran), seorang pencari kerja yang kurang beruntung. Pria asal Brebes Jawa Tangah bertemu penulis pada malam tahun baru 2018 di atas KM. Kelud. Bersama 2 rekanya, ia gagal mendapat pekerjaan di Kota Batam. Uang perbekalanya habis dan memilih naik KM. Kelud dari Batam ke Jakarta. Kami yang iba memberikan bantuan ala kadarnya untuk bekal melanjutkan perjalanan dengan bus ke Brebes.

Untuk berhemat dan takut bekal ke Brebes tidak cukup, Katno dan rekanya memilih jalan kaki dari Terminal Penumpang Kapal di Pelabuhan ke Terminal Bus/angkot yang jaraknya dekat tapi menjadi jauh karena akses terdekat ke pelabuhan sudah ditutup setahun lebih. Penutupan jalur terdekat dari terminal pelabuhan ke terminal bus cukup menyulitkan penumpang, sayangnya tidak dicarikan solusi bagi pejalan kaki.

Bekal yang pas-pasan tidak hanya dialami seorang penumpang KM Kelud. Dori dan Ega pekerja frontliner di salah satu perusahaan pelayanan publik di Tanjung Priok. Secara bergilir mereka berdua ditugaskan di kantor cabang Tanjung Priok beberapa bulan, dan sudah kembali ke kantor pusat. "Lho kamu sudah tidak di Priok?" tanya penulis yang kebetulan kenal.

"Alhamdulillah Pak, jangan sampai kembali lagi tugas di Priok. Susah aksesnya. Apalagi setelah pintu 3 dekat terminal bus/angkot ditutup pengelola pelabuhan. Makin susah. Biasanya bisa jalan kaki, sekarang harus memutar jauh ke pintu 9 atau pintu 1. Jarak yang jauh menjadikan tarif ojek naik dari Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu," tuturnya.

Ada jalan tikus sih, lanjut Ega. Dekat rel kereta ke pelabuhan untuk jalan terobosan yang dapat menolong pejalan kaki untuk masuk atau keluar pelabuhan, tapi menakutkan, apalagi pos di sana tidak terawat. Mestinya jalan itu dibuka resmi, diberi sarana akses jalan, dibuatkan semacam trotoar untuk memudahkan orang. Sehingga pengguna jasa kapal Pelni dan pekerja pelabuhan yang mengandalkan angkutan umum tertolong dan uangnya sedikit hemat.

Kapal laut dan busway atau Trans Jakarta merupakan dua moda pelayanan publik. Kapal laut menghubungkan berbagai pulau dan Trans Jakarta menjadi pengumpan atau feeder-nya penumpang kapal laut ke berbagai penjuru di ibu kota. Bersyukur Pemprov DKI Jakarta sudah mengoperasikan Trans Jakarta hingga ke Pelabuhan Sunda Kelapa dan Pelabuhan Kaliadem untuk akses warga ke Kepulauan Seribu, namun belum untuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Untuk menciptakan konektivitas angkutan laut dan darat, Pemprov DKI melalui Kepala Dinas Perhubungan DKI wajib menyediakan transportasi publik  di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai sarana akses dari berbegai penjuru kota Jakarta menuju Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok. Sehingga masyarakat terlayani ke mana pun pergi di DKI Jakarta.

Dalam waktu cepat Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebagai lembaga yang berwenang dan menjadi inisiator konektivitas antar moda, harus mendorong Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengoperasikan Trans Jakarta ke terminal  penumpang kapal laut. Dengan demikian penumpang kapal dan pekerja pelabuhan mendapat kemudahan dengan transportasi yang terjangkau. Trans Jakarta saat ini sudah nyambung hingga ke Tanjung Priok, tinggal memperpanjang jalur ke Pelabuhan.

Untuk mendukung Trans Jakarta masuk pelabuhan, tentu perlu disiapkan halte sebagai sarana naik turum penumpang. Kalau menunggu pembuatan halte tentu  harus menunggu usulan anggaran tahun depan. Namun agar pengoperasian bus Trans Jakarta ke Pelabuhan Tanjung Priok segera terwujud, halte dapat dibikin sementara di depan pintu masuk terminal penumpang. Sedangkan pembayaran tetap dengan kartu dan dilakukan oleh Kru dengan cardmobile seperti Perum PPD dalam pelayanan Trans Jabodetabek non halte.

PT. Pelindo II sebagai BUMN pengelola pelabuhan tentu tidak sulit diajak kerjasama untuk konektivitas Trans Jakarta masuk Pelabuhan Tanjung Priok. PT. Pelindo II (Persero) merupakan  BUMN yang dapat bersinergi melayani publik dengan  Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan pelayanan publik di semua transportasi, termasuk konektivitas angkutan darat dan laut untuk penumpang kapal. Semoga cepat terwujud. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun