Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Nol Kilometer di Sabang Hingga Nol Kilometer di Merauke

9 Februari 2018   19:40 Diperbarui: 10 Februari 2018   15:03 3981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kilo Meter Nol Merauke-Perbatan RI-PNG (Foto dik Pelni)

Kibarkan Merah Putih bersama Warga Papua (Dok Pelni)
Kibarkan Merah Putih bersama Warga Papua (Dok Pelni)
Atas undangan Bupati Talaud, rombongan Dirut Pelni yang saat itu dipimpin Sulistyo Wimbo Harjito, kami menghadiri pertemuan dengan bupati dilanjutkan menghadiri Festifal Manee, budaya tangkap ikan di laut pada hari dan jam tertentu, di mana dalam setahun sekali di Manee, laut akan surut hingga daratan kering dalam 3 jam. Sebelum kering para nelayan menggiring ikan dengan rangkaian akar pohon dan daun kelapa ratusan meter ke suatu kolam, lalu ketika laut surut para pengunjung beramai-ramai menuju kolam dan menangkap ribuan ikan yang terkurung di kolam. Waktu itu festival ini dihadiri Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pujiastuti.

Perjalanan ke wilayah paling utara di timur laut Indonesia saat itu  hanya dapat dijangkau dengan kapal laut. Rombongan direksi PT. Pelni (Persero) menggunakan KM. Sangiang, kapal tipe 500 pax berangkat dari Bitung pada pukul 19.00. Selepas tali, dari Pelabuhan Bitung praktis selama  3 hari 3 malam pergi pulang, HP hanya dilihat, dibolak balik tidak bisa digunakan karena tidak ada sinyal. Yang lebih terkesan ketika kami semua mabok laut, melayari 5 pulau, muntah 7 kali karena ombat sangat tinggi.

Kabupaten Kepulauan Talaud wilayahnya lebih dari 100 pulau, hanya  sekitar 37 pulau dihuni. Selebihnya tidak berpenghuni. Laut menjadi pemandangan sehari-hari warga. Kapal laut  menjadi andalan distribusi orang dan barang. Ombak dan badai di wilayah ini sering menghambat pelayaran. Daerah ini menjadi penghasil ikan, apalagi pasca penenggelaman kapal pencuri ikan, nelayan lebih mudah dalam melaut dan hasil tangkapanya berlimpah. Ikan Tuna  juga besar-besar dan murah.

Wakatobi merupakan gabungan nama pulau. Wanci, Kaledupa, Tomiang dan Binongko. Wakatobi menjadi obyek wisata bahari yang dikunjungi kapal Pelni. Untuk ke pulau indah di Provinsi Sulawesi Tenggara itu, kini lebih mudah karena Pelni menyediakan KFC Jetliner yang setiap minggunya menyambangai Wakatobi, Kendari, Kolaka dari Baubau. Kapal buatan Norwegia ini tiketnya terjangkau hingga kantong tipis. Kami ke sana pada akhir 2014 dan pertama kali snorkeling dan diving, meskipun saat itu belum punya sertifikat menyelam.

Provinsi Mauluku Utara yang sebelumnya beribu kota di Ternate, selama 20 hari Pelni menyelenggarakan BUMN Hadir Untuk Negeri, tim kami memandu siswa dari Riau yang dikirim Pertamina dan mengirim pula siswa Mauluku Utara ke Kalimantan Utara.  Selain memandu di Maluku Utara yang ibukotanya sudah dipindahkan ke Sofifi di Palau Halmahera, Pelni bersama Perum Perindo dan Pelindo 4 juga mengirimkan 20 siswa ke Provinsi Kalimantan Utara. Sehingga diperjalankan ke Kalimatan Utara.

Perjalanan selama bekerja di Pelni memberikan kesempatan istimewa, pada 2014, kami diperjalankan ke Raja Ampat. Obyek wisata bahari yang sangat terkenal hingga ke manca negera. Berawal dari Sorong, Papua Barat, saat itu KM. Tatamailau sebagai hotel terapung ke Waisai, Wayag  dan semua obyek wisata di Kabupaten Raja Ampat. Karena sebagai hotel terapung, kapal akan menjadi sarana utnuk penginapan, hiburan, makan, , mandi, ibadah hingga hajat semua di kapal.

Untuk menuju obyek wisata, kapalnya berangkat dari Sorong lalu kapal akan bergeser ke beberapa titik terdekat ke obyek wisata. Lalu dengan perahu warga, Pelni mengajak wisatawan mengunjungi berbagai obyek wisata yang ada di Raja Ampat. Ketika kembali dari wisata, turun dari kapal, peserta tour sudah sarapan, mandi dan berhias di kapal, tour dengan Pelni memiliki pengalaman lebih menakjubkan.

Setelah ke Raja Ampat kesempatan berikutnya ketika mengikuti tim ekspedisi keliling Nusantara  dengan kapal dan sepada. Diwali dari Makasar Tim Pelni bersama  komunitas sepeda dari Sesat, ITB, DKI Jakarta naik KM. Tidar, Kapal Pelni dari Makasar-Baubau-Ambon-Banda Neiran dan berakhir di Tual. Wisata keliling Nusantara ini murah, cukup bawa sepeda naik kapal. Ketika kapalnya sandar, dengan sepeda keliling kota beberapa jam sesuai jadwal kapal sandar, ketika kapal akan berangkat pesepeda masuk lagi melanjutkan perjalanan dengan kapal laut.

Pada Agustus 2017, menyertai kunjungan kerja Komisi V DPR RI, diperjalannkan lagi  ke Pulau Moa  dan Kisar, Maluku Barat Daya, Provinsi Ambon. Dalam kunjungan ke Kapubaten Kepulauan hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulau Maluku Tenggara itu, didapati penduduknya sedikit, padang savananya sangat luas dan pantainya indah, sayangnya susah sinyal. Kerbau, sapi dan kuda dilepas liar/ Namun  karena  belum ada kapal ternak,  peternak belum dapat menikmati harga lebih tinggi. Pulau Kisar dan Moa merupakan pulau terdepan berbatasan laut dan berhadapan langsung dengan Timor Leste.

Awal Februari ini diperjalankan lagi ke Papua. Terbang menuju Timika mengawali kerja untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan "Pelni Peduli Asmat" ke Kabupaten Asmat. Penyerahan bantuan dingkut dengan pesawat dari Jakarta dan dibawa dengan KM. Tatamailu dari Timika dan sebagian diangkut dengan KM. Leuser dari Merakau. Penyerahan dilakukan Nakhoda KM. Tatamailu Capt. Ridwan Wjayanto di dermaga Pelabuhan Agats.

Penasaran dengan kota di atas papan, kami  sempat ke Posko, Rumah Sakit dan Kantor Sub Cabang Pelni di Kota Agats, ibu kota kabupaten Asmat. Kota Agats merupakan kota di atas rawa-rawa. Infrastruktur yang serba terbatas menjadikan Kabupaten Asmat menjadi paling tertinggal diantara Kabupaten di Indonesia. Tidak ada kendaraan bermotor berbahan bakar BBM, yang ada motor listrik dan gerobak dorong ditarik masnuis  sebagai angkutan barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun