Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Nol Kilometer di Sabang Hingga Nol Kilometer di Merauke

9 Februari 2018   19:40 Diperbarui: 10 Februari 2018   15:03 3981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, syukur dipanjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas perkenan-Mu memperjalankan hambamu ke Nol Kilometer di Sabang pada 2013 dan Nol Kilometer di Merauke pada 3 Februari 2018. Sebelumnya tahun 2015 diperjalankan ke pulau terluar di Siau, Lirung, Keratung, Sulawesi Utara. Tahun 2016 diperjalankan ke Natuna, Kepulauan Riau. Tahun 2017 diperjalankan ke Moa dan Kisar di Maluku Barat Daya Provinsi Maluku yang bertasan langsung dengan Timor Leste.

Dari 34 provinsi, sudah 30 yang kami kunjungi. Untuk Pulau Sumatera tinggal Provinsi Riau. Kalimantan yang belum  dikunjungi tinggal Kalimantan Selatan. Pulau Sulawesi menyisakan Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah. Untuk Pupua Alhamdulilla sudah ke Raja Ampat, Sorong, Timika, Agats, Merauke dan Jaya pura, dari sudut selatan hingga paling timur.

Berkelana ke seluruh provinsi bukan kesempatan mudah. Apalagi kalau dengan biaya sendiri, tentu sangat berat. Beruntung perusahaan BUMN tempat saya bekerja dan mengabdi PT. Pelni (Persero) memberikan kesempatan istimewa ini. Hanya doa untuk seluruh pimpinan, karyawan di kapal dan di darat yang dapat kami panjatkan untuk kejayaan Pelni.

Ketika ke Nol Kilometer di Sabang hamparan Lautan  Hindia  mengelilingi pulau paling barat Indonesia. Lautan Hindia menghiasi pulau di sebelah barat Pulau Sumatera itu harus ditempuh dengan perjalanan laut dari Banda Aceh. Angin semilir dan dalamnya laut serta deburan ombak tak pernah lepas dari telinga. Memandang ke seluruh penjuru, semua lautan. Sebelum pulang kami diberikan sertifikat yang ditandatangani Wali Kota Sabang oleh pengelola wisata sebagai tanda pernah berkunjung keNol Kilometer Indonesia.

Kunjungan berikutnya ke Kalimantan Barat. Kami sempat ke Tugu Khatulistiwa. Setelah kunjungan, kami mendapatkan sertifikat dari pengelola Wisata sebagai tanda pernah ke Tugu Khatulistiwa. Posisi Kalimantan Barat sebagai daratan di batas negara dengan Malaysia dan Brunei, terdapat pelayanan bus antara negara, baik bus DAMRI maupun bus swasta untuk mobilitas warga di perbatasan. Pemandangan di Kalimantan Barat lebih banyak hutan, sungai dan jembatan panjang.

Ketika kunjungan ke Kabupaten Anambas, kami mengunjungi Pulau dan Kota Tarempa, ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas. Kabupaten Anambas merupakan   pemekaran dari Kabupaten Natuna,  wilayahnya juga didominasi laut, kami ke tempat penangkaran ikan Napoleon serta ke Pulau Penjalin berwisata bawah laut. Di Kabupaten Anambas,   ada 126 pulau namun hanya 26 pulau yang dihuni. Pulau-pulaunya kecil dan lebih didominasi wilayah lautan.

Demikian pula ketika ke Pulau Natuna untuk melihat langsung Tol Laut Pelni. Pulau terluar berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Filipina dan negara-negara ASEAN ini, wilayahnya juga didominasi lautan, Laut Cina Selatan.  Setelah Presiden Jokowi ke Natuna, sekarang Bandaranya dipermak, terminalnya diperlebar dan landasan pacunya diperpanjang agar pesawat berbadan lebar dapat singgah di Natuna.  

Tidak itu saja, pulau Natuna yang dihiasai lukisan batu-batu besar oleh Sang Kholiq  pencipta alam semesta seperti di Belitung ini,  kini makin maju dengan adanya Tol Laut. Kapal Pelni yang singgah 2 minggu sekali dapat membantu menurunkan harga. Pemerintah juga membangun pangkalan TNI di Pulau Natuna. Sehingga dengan adanya Markas TNI di Natuna, pulau terluar ini lebih ramai.

Kepulauan Karimunjawa juga menjadi obyek wisata laut dan dikunjungi kapal-kapal  PT. Pelni (Persero) sejak 2015 lalu dengan  menggelar wisata bahari ke  pulau yang terletak antara Pualau Jawa dan Pulau Kalimantan yang masuk wilayah kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Alhamdulillah sudah mendapat kesempatan 2 kali ke sana. Sebagai wilayah kepulauan, laut menjadi pemandangan dan keakraban dalam keseharian.

Pulau Komodo dan Labuan Bajo yang menjadi wisata unggulan Pelni juga didominasi laut. Setidaknya ada 2 pulau yang wajib dikunjungi bila ke Labuan Bajo, Pulau Kelor dan Pulau Rincha sebagai tempat hidup species komodo yang juga  sebagai obyek wisata. Selain Pulau Komodo wisata bawah laut di pink beach atau pantai pink juga banyak penyelam menikmati indahnya alam bawah air. Tak terlewatkan obyek wisata Gua Rangko juga perlu dikunjungi bila ke Labuan Bajo.

Sebelum ke Labuan Bajo, kita tengok sejenak ke Takabone Rate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. untuk ke obyek wiatasa Taman Nasional Takabone Rate ditempuh dari Makasar menggunakan kendaraan darat menuju ujung selatan Pulau Sulawesi. Menyeberang laut dengan kapal Ferry ASDP bersama kendaraanya. Lalu menyusuri pantai ke ujung paling selatan di Pulau Selayar. Untuk dapat menyelam bawah laut harus naik kapal cepat ke Takabone Rate. Sebagai kabupaten kepulauan, tentu laut menjadi sahabat warga di pulau paling selatan yang bentuknya memanjang seperti pembatas air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun