Bagaimana persepsi masyarakat Jakarta terhadap kinerja Ahok. Dari sepuluh pengemudi taksi dan bajaj yang diajak ngobrol penulis, mereka sepakat Ahok berhasil memimpin dan membenahi Jakarta. Merka berharap Ahok memimpin kembali Jakarta. “Kawasan kumuh yang sudah bertahun-tahun tak tersentuh, kini mulai tertib, bersih dan tentunya nyaman.” Kata Nasrul seorang pengemudi Taksi putih kepada penulis.
Memang Ahok sering bersikap keras, lantang di media, tapi kepada siapa Ahok lantang dan keras? Yang jelas bukan kepada rakyat, tapi kepada orang yang melayani rakyat. Ahok keras kepada penantangnya yang umumnya melanggar aturan. Kalau seorang Kepala Dinas, Wali Kota, Camat, Lurah bekerja baik, ia akan memberikan reward atau penghargaan dengan upah cukup tinggi. Remunerasi merupakan penghargaan, namun bila melanggar, punishmen akan menjadi senjata untuk menindak para pembantunya.
Kepada para kandidat Gubernur DKI Jakarta, siapkan konsep sebaik mungkin. Cari kelemahan Ahok, cari kekurangan Ahok, cari solusi terbaik selain yang sudah dilakukan Ahok. Mau mengkampenyekan apa saja silahkan. Ahok sebagai petahana tak perlu kampanye, bikin spanduk pengumuman, Ahok maju menjadi Gubernur DKI 2017. Tulis keberhasilnya, bukan program yang akan dilakukan. Karena hampir semua permasalahan di Jakarta sudah mulai ditertibkan dan ditata. Hanya perlu waktu minimal sepuluh tahun, jadi Ahok harus jadi Gubernur lagi. Selamat berjuang melawan Tembok Ahok pada Pilkada 2017. Para kandidat jangan patah semangat dan berkecil hati, semangatlah karena semangat akan memberikan harapan dan dapat mengalahkan Ahok. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H