Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perdana Menikmati Papeda Maluku Utara

16 Januari 2016   21:12 Diperbarui: 17 Januari 2016   14:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Papeda, makanan khas Indonesia Timur, salah satunya di Maluku Utara. (Ft Tribun.News)"][/caption]Subhanallah, saya sudah berkunjung ke Kota Ternate, Maluku Utara (Maltara)    tiga kali dalam tahun 2015.  Kunjungan pertama pada pertengahan Agustus 2015. Ada penugasan dari perusahaan tempat saya bekerja, PT. Pelni sebagai Kordinator PIC  pada BUMN Hadir Untuk Negeri, yang diinisasi Kementerian BUMN. Tugasnya mengkordinasikan kegiatan Upacara HUT RI ke-70 BUMN di Maluku Utara. Jalan sehat bersama Gubernur dan warga. Penjualan Sembako murah. Nonton Film layar tancap. Perlombaan agustusan. Bedah Rumah Veteran dan Pemberian peralatan laboratorium untuk SMK.

Kamudian pertengahan  Desember 2015, saya ditugaskan kembali oleh perusahaan untuk menjemput siswa mengenal Nusantara dari Maluku Utara yang dikirim ke Kalimantan Utara. Saya pun terbang ke Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara)  untuk menjemput dan mengantar serta menyerahkan siswa  ke Provinsi Maltara.  Untuk terbang ke Tarakan harus transit di Balikpapan dan Makasar cukup lama. Maklum penerbangan langsung dari Kaltara ke Maltara tidak ada yang langsung, sehingga harus menempuhnya hampir 24 jam.

Kunjungan kedua kali ini sangat singkat di Kota Ternate, hanya 8 jam di Kota Kesultanan itu. Total perjalanan sejak dari Jakarta-Tarakan-Ternate dan kembali lagi ke Jakarta waktunya 4 hari. Karena jadwal yang sudah disetting demikian mobile, saya hanya sebentar di Maltara, khususnya Kota Ternate. Saya hanya dapat jalan-jalan ke Pasar Bastiong untuk menikmati kepala ikan bakar dengan bumbu kunir yang diseduh dengan kuah, mirip gulai.

Perjalanan ketiga pada akhir Desember 2015, menikmati malam tahun baru dan menikmati awal tahun di Provinsi Maltara, tentu banyak kenangan, pengalaman, dan sejuta harapan untuk berbagi lewat tulisan. Pada kunjungan ketiga kali ini cukup lama, total di Maltara 8 hari full. Saya bertugas memandu, mendampingi para Siswa Mengenal Nusantara (SMN)  dari Provinsi Riau yang dkiirim PT. Pertamina ke Maltara.

Sudah diatur sedemikian runtut oleh Kementerian, BUMN mana yang harus merekrut dan mengirim siswa dari satu provinsi ke provinsi lain  dan BUMN mana harus menerima siswa di suatu provinsi.  Sesuai penugasan dari Kementerian BUMN,  siswa dari Provinsi Riau yang dikirm ke  Maltara diterima oleh PT. Pelni , Pelindo 4 dan Perum Perindo. Tiga BUMN yang ditunjuk Menteri BUMN, untuk merencanakan, mengurus kegiatan BUMN Hadir di Maltara  dalam rangka peringatan 70 tahun Indnonesia Merdeka.

Kesempatan kunjungan ketiga ini baru sempat makan makanan khas Maluku, papeda. Menikmati makanan dari sagu halus ini beda dengan makan nasi. Sagu halus direbus dan menjadi bubur kental seperti lem. Sangat berbeda dengan bubur bahan beras, saling lepas, namun papeda lengkeakan memakan lem.

Merepotkan karena untuk menuangkan papeda ke dalam piring tidak pakai garpu, sendok tapi memakai sumpit. Dua sumpit disatukan, lalu sagu digulung dan dituangkan ke dalam piring. Setelah mencoba sekali ambil, rasanya bisa. Lalu dicoba lagi dan bisa, namun tidak secepat para siswa dari Maluku Utara yang mengajari kami cara memakan papeda.

Lalu bagaimana untuk menaklukan perut yang sering menolak makanan tidak biasa? Apalagi seperti makan lem? Sebelum masuk ke mulut tentu pilihan menu pendamping perlu dipilih agar membangkitkan selera dan enak dirasakan. Saya memilih ikan sayur dan sedikit sambal ikan setengah matang atau Sushi. Lalu lap..lap tanpa dikunyah lebih lama langsung ditelan. Masuk pe perut. Perut pun cukup bersahabat, sehingga saya habis satu piring ukuran dewasa memakan papeda.

Makan  papeda rasa sagunya sendiri seperti beras, hampir tak ada terasa, karena mungkin dikasih garam  rasanya agak asin. Setelah papeda disiapkan kedalam piring, kemudian di siram dengan kuah. Kuah papeda ini hampir sama seperti kuah asam pedas di Padang atau di Riau. Untuk lauknya dapat dicampur dengan makanan serba ikan laut, ada ikan goreng, gulai dapat memilih sesuai selera.

Gohu Ikan

Gohu ikan adalah makanan yang terbuat dari ikan mentah segar dicampur dengan berbagai bumbu seperti bawang merah, cabe, dan lain-lain. Ikan ini dimasak dengan bumbu  asam saja dan juga berfungsi untuk menghilangkan rasa amis pada ikan. Makanan ini hampir sama dengan masakan khas Jepang Sushi. Orang Maluku Utara  biasa menyebutnya dengan Sushi Indonesia. Makanan dapat untuk sambal ketika kita  memakan papeda.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun