Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kereta Cepat Lebih Tepat Dibangun di Sulawesi

4 September 2015   21:50 Diperbarui: 4 September 2015   21:55 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="KA cepat G80 China. (sina.com/http://www.antaranews.com)"][/caption]
Oleh: Akhmad Sujadi
KEPUTUSAN Pemerintah menolak proposal proyek kereta api kecepatan tinggi (KA Cepat) Jakarta-Bandung sangat realistis. Pada koridor Jakarta-Bandung aksesnya sudah lengkap. Ada jalan Tol Cipularang, Kereta Api, pesawat udara dan jalan propinsi non tol yang dapat menjadi pilihan masyarakat. Waktu tempuhnya juga masih wajar, bila sepi via Tol Cipularang bisa 2 jam.

Jakarta-Bandung tidak relevan untuk dibangun KA Cepat, justru di Sulawesi yang belum ada kereta api lebih tepat dibangun KA Cepat. Jawa jangan terlalu dimanjakan dengan infrastruktur yang saling tumpang tindih. Sudah ada KA, Jalan Tol, Pesawat dan Jalan konvensional akan dibuat lagi KA Cepat, sungguh tidak patut.

Meskipun KA Cepat Jakarta-Bandung dibatalkan, namun investor jangan cengeng, masih bisa membangun KA Cepat di Indonesai. Pulau besar di Nusantara masih ada. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua adalah 4 pulau besar minus Sumatera yang belum ada jalan kereta api. Silahkan pilih mau membangun di mana? Sumatera, Kalimantan, Sulawesi atau Papua? Namun paling ideal KA Cepat dibangun di Sulawesi. Letak pulaunya di tengah Indonesia, sehingga dari semua penjuru tanah air dapat ke Sulawesi bila ingin naik KA Cepat.

Pembangunan KA Cepat di Pulau Jawa hanya akan membuat ketimpangan dan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa makin timpang. Bikinlah KA Cepat di Sulawesi. Bila orang Jawa ingin naik KA Cepat pergilah ke Sulawesi, tidak perlu ke luar negeri. Dengan pembangunan KA Cepat di Sulawesi, pembebasan lahan lebih mudah. Pasar bisa diciptakan untuk mendorong industri berkembang di Sulawesi.

Pembangunan KA Cepat di Sulawesi lebih tepat, meskipun penduduk Sulawesi saat ini lebih sedikit dibanding Pulau Jawa, strategi membangun KA Cepat di Sulawesi justru untuk mendorong orang-orang Jawa bila ingin naik KA Cepat ya ke Sulawesi. Jangan orang dari luar Jawa ingin naik KA harus ke Jawa seperti yang terjadi saat ini.
KA harus dibangun di Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Dengan membangun KA Cepat di Sulawesi dan kereta api pengangkut barang dan penumpang di Kalimantan dan Papua maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi. pertumbuhan ekonomi luar Jawa sangat diperlukan untuk mengurangi kesenjangan Jawa dan luar Jawa.

Dengan adanya proyek-proyek di luar Jawa, maka tenaga kerja terampil dari Jawa dapat bekerja di luar Jawa. Hal ini sangat positif untuk mencegah urbanisasi dari desa ke Jakarta yang terus berlanjut. Sudah saatnya pemerintah memperhatikan dan membangun infrasrtuktur di luar Jawa lebih gencar dibanding pembangunan di Jawa.
Pulau Jawa sudah sumpek dengan penduduk, infrastruktur yang lengkap dan banyakanya pilihan masyarakat untuk menggunkan jaringan internet, jalan, listrik dan berbagai kemudahan fasilitas hidup di Jawa. Bila perlu stop pembangunan di Jawa, dirikan pabrik-pabrik di luar Jawa.

Dengan pembangunan perkeretaapian di luar Jawa maka akan tumbuh industri yang dapat mendorong penyediaan tenaga kerja. Dengan demikian program transmigrasi tidak perlu menempatkan orang di luar Jawa untuk membuka ladang. Tapi sediakan lapangan kerja di luar Jawa. Bikin gula di luar Jawa, sehingga semut-semut dari Jawa pindah ke luar Jawa.

Berkurangnya penduduk di Jawa untuk bekerja di luar Jawa sangat positif. Pertama dapat mengurngi beban pulau Jawa yang sangat padat. Kedua pemerataan penduduk di seluruh wilayah Indonesia. Ketiga pemerataan pembangunan dan pemerataan ekonomi. dengan demikian akan mendukung sistem pertahanan keamanan dalam berbangsa dan bernegara.

KA Cepat Jakarta-Bandung batal? Alihkan ke Sulawesi. Akan tercipta gula yang dapat menarik semut-semut dari Jawa. Transmigrasi dari Jawa ke luar Jawa akan berjalan ototmatis. Mungkin tidak perlu lagi Menteri Transmigrasi. Cukup Menteri Tenaga Kerja karena transmigrasi swadaya akan tumbuh seiring pembangunan di luar Jawa. ***

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun