Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jonan Lebih Tepat Meneg BUMN

10 Agustus 2014   17:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:54 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terpilihnya Jokowi Widodo (Jokowi) dan Muhamad Jusuf Kalla (JK) dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014, hampir pasti mengantar Jokowimenjadi Presiden dan JK menjadi Wakil(Wapres)Republik Indonesia 2014-2019. Sejumlah kalangan percaya terpilihnya pasangan ini akan memberikan harapan besar bagi rakyat dan bangsa Indonesia.Terbayang sudah didepan mata kita bakal terjadi banyak perubahan positif dilakukan

Meskipun masih mendapat gugatan dari kubu Prbowo-Hatta yang tidak elegan dengan mengaku kalah dari pasangan Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wapres, rakyat telah yakin akan kepemimpinan Indonesia lima tahun mendatang Jokowi - JK. Kita bersabar sejenak menunggu proses di Mahkamah Konstitusi menetapkan pasangan presiden yang keduanya berasal dari sipil ini.

Harapan baru terlihat dari Pasangan Jokowi-JK yang berencana merekrut para kandidat menteri Kabinet dari kalangan profesional dan partai politik secara berimbang yang akan menduduki pos-pos kementerian. Hal yang berbeda dari sebelumnya dalam memilih para kandidat menteri kabinet dibanding presiden sebelumnya. Beberapa nama yang masuk dalam Kabinet Alternatif Usalan Rakyat (KAUR) diunggah di media on line.

Maksud memposting nama-nama calon menteri kabinet Jokowi-JK diunggah untuk mendapat masukan dari masyarakat terkait para kandidat menteri. Dengan sangat terbuka rakyat diminta memberikan tanggapan, masukan ditampung oleh Jokowi Center sebagai pengelola KAUR.Tak pelak tanggapan dan masukan berdatangan terus menerus tanpa henti mengalir memberikan masukan positif maupun negatif kepada kandidat.

Pada pos Menteri Perhubungan dicalonkan tiga kandidat. Chepi Hakim, Danang Parikesit dan Ignasius Jonan. Nama Ignasius Jonan dinilai mumpuni untuk membenahi dan manata transportasi darat, laut danudara setelah Jonan berhasil membawa perubahan besar bagi dunia perkeretaapian. Berbagai masukan dari masyarakaet mengunggulkan Jonan, panggilan akrab Ignasius Jonan untuk menduduki pos Menteri Perhubungan.

Tak terbantahkan, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) – PT. KAI yang sebelumnya terseok-seok dapat disulap di semua aspek teknis, managemen, keuangan dan pelayanan hanya dalam tempo lima tahun. Prestasi luar biasa. Jonan telah membuat KA tumbuh menjadi transportasi andalan di darat. Lebih-lebih pada masa angkutan lebaran transportasiyang telah memberikan pelayanan sangat signiifikan dan PT. KAI selalu menjadi juara.

Keberhasilan Jonan membawa PT. KAI bangkit telah menjadikan mantan PT. Bahana Securitas ini tenar. Bahkan ketika Jonan kelelahan dan tertidur di bangku kereta ekonomi dalam suatu perjalanan Posko angkutan lebaran pun menjadi berita besar karena Meneg BUMN Dahlan Iskan yang mantan wartawan mengupas dalam tulisanya di Indo Pos. Karenanya media lain juga ikut nimbrung memuat berita menarik itu.

Salut dengan kinerja Jonan. Tidak hanya merubah pelayanan, Jonan juga berhasil meningkatkanan armada lokomotif dan gerbong barang. Yang teranyar lokomotif CC 205 untuk mendukung angkutan batu bara di Sumatera Selatan dan CC 206 untuk di Jawa. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung 156 buah. Sedangkan gerbong barang Jonan memborong sekitar 2.500 gerbong datar untuk mendukung angkutan peti kemas di Jawa dan gerbong KKBW untuk angkutan batu bara.

Dengan bertambahnya armada lokomotif dan gerbong barang, PT. KAI akan meraiah kesempatan besar untuk mengangkut logistik. Tak salah bila PT. KAI menjadikan angkutan barang sebagai pundi keuangan perusahaan platmerah ini. Selesainya jalur ganda di Jawa memberikan peluang besar untuk mengalihkan angkutan jalan ke rel.

Sungguh suatu lompatan besar bagi dunia perkeretaapian Indonesia karena armada sebanyak itu dibeli sendiri dengan dana corporasi tanpa APBN. Ini merupakan sejarahbaru dan belum pernah terjadi. Meskipun untuk pengadaan armada itu PT. KAI harus berhutang triliunan rupiah ke Bank, selama KA dalam kendali Jonan atau pengganti yang bervisi sama, Insya Allah bisa bayar.

Sederet prestasi Jonan dibidang perketaapian telah mendorong sejumlah pihak mencalonkanya untuk menduduki pos Menteri Perhubungan. Masyarakat tidak salah karena perkeretaapian terkait dengan Kementerian Perhubungan. Namun harus diingat Kementerian Perhubungan adalah kementerian teknis yang sangat terikat dengan regulasi dan tidak memiliki sisi bisnis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara cepat.

Sebagai kementerian teknis Jonan akan terkendala beberapa hal; Fungsi Kementerian Perhubungan sebagai regulator hanya berfungsi sebagai pengaturan. Para karyawannya pun Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang nota bene sulit diganti dengan karyawan yang dia inginkan (seperti di PT. KAI) yang hampir setiap minggu personilnya bisa diganti. Kemudian sumber dana untuk gaji, pembangunan danberbagai kebutuhan operasional kementerian menggunakan dana APBN, ini menyulitkan langkahnya dalam meningkatkan kinerja Kementerian Perhubungan.

Jonan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja ratusan BUMN agar dapat mendukung kinerja Jokowi – JK menuntaskan janji kampanye. Jonan akan dapat meningkatkan kinerja semua BUMN dibawah Kementerian BUMN.Membenahi BUMN jauh lebih manfaat karena BUMN selain fungsi melayani juga merupakan penggerak, pendorong dan tumbuhnya perekonomian bangsa. Ratusan BUMN yang kinerjanya belum kinclong Insya Allah akan bangkit menjadi pelecut semangat perubahan negeri ini.

Kemenangan Jokowi – JK merupakan moment perubahan menuju Indonesia yang lebih baik di segala bidang kehidupan. Sektor energi, transportasi, keuangan, pertanian, kehutanan dan pangan ada ditangan Kementerian BUMN. Karena itu memilih figur yang tepat sangat diperlukan Tim Jokowi-JK. Karena itu kejelian Jokowi – JK beserta Tim sangat diperlukan dalam menentukan menteri pada posisi yang tepat. Jonan tidak ambisius menjadi Meneg BUMN, namun negeri ini membutuhkan sosok Jonan untuk perbaikan ekonomi.

Bukan saya menjaual kecap, namun ini merupakan pengalaman saya yang sekian lama dekat dengan Jonan Fakta dan realita Jonan berhasil memberikan karya besaruntukperbaikan Indonesiamelalui PT. KAI. Saat bapak dua putri ini diberi kesempatan yang lebih besar menata BUMN sebagai penggerak perekonomian Bangsa. ###

Penulis;

Akhmad Sujadi (Peternak sapi) tinggal di Desa Majapura Bobotesari Purbalingga Jawa Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun